Undang KH Mufasirin, Masjid Nurul Amal Peringati Malam Nuzulul Qur’an

Metro, Warta9.com – Pengurus Takmir Masjid Nurul Amal Keluarahan Yosodadi Kota Metro mengadakan peringatan Nuzulul Qur’an dengan mengundang Penceramah Drs KH Muhammad Ahsan Mufasirin, Selasa (21/5/2019) malam usai sholat tarawih.

Menurut Mufasirin dalam tausiyahnya yang diikuti seratusan jamaah itu, setiap tanggal 17 Ramadan, umat muslim akan memperingati Nuzulul Quran, atau disebut pula dengan peristiwa turunnya Alquran.

Nuzulul Quran berdasarkan etimologi berasal dari kata ‘Nazala’ artinya diturunkan. Bahwa Alquran sebagai pedoman bacaan saat Nuzulul mengalami teks penurunan, yang bertepatan pada 17 Ramadhan.

Lebih lanjut Mufasirin mengungkapkan ada beberapa riwayat yang menjelaskan peristiwa tersebut. Riwayat yang pertama yaitu menyatakan Alquran diturunkan secara langsung dari Lauhu Mahfudz ke Baitul Izzah (langit dunia).

“Dalam riwayat ini, peristiwa Nuzulul Quran tersebut diturunkan secara bertahap dan berangsur-angsur,” kata Alumni Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang itu.

Dalam riwayat tersebut tahap pertama Alquran diturunkan secara langsung dari Lauhu Mahfudz ke Baitul Izzah (Langit Bumi).

Alquran saat di Lauhu Mahfudz tersimpan yang tidak bisa diketahui oleh siapapun kecuali oleh Allah SWT semata.

Sebagaimana diketahi eksistensi Lauhul Mahfudz itu merupakan sebagai tempat catatan dari segala hal yang ditentukan dan diputuskan Allah dari semua kejadian.

Adapun di tahap kedua, Alquran turun dari Baitul Izzah diturunkan ke bumi secara berangsur-angsur.

“Penurunan secara berangsur-angsur tersebut sesuai dengan peristiwa dan kejadian yang ada pada masa nabi,” ujarnya.

Setiap peristiwa dan kejadian itu disebut menjadi asbabul nuzul, yaitu sebab muasal diturunkannya quran berkaitan dengan peristiwa tertentu.

Sudah barang tentu semua kejadian tersebut melalui tahapan ketiga yaitu melewati malaikat Jibril yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW.

Waktu Turunnya Alquran

Melalui Malaikat Jibril Alquran disampaikan secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad berupa beberapa ayat dari sebuah surat atau sebuah surat pendek secara lengkap.

Lebih lanjut dia menjelaskan penyampaian Alquran secara berangsur-angsur tersebut keseluruhan memakan waktu lebih kurang 23 tahun kenabian.

Yakni 13 tahun saat Nabi tingggal di Makkah sebelum hijrah dan 10 tahun saat Nabi hijrah ke Madinah.

Sementara Ketua Takmir Masjid Nurul Amal, Hi Joko Suroso mengungkapkan peringatan Nuzulul Qur’an itu sengaja dilakukan untuk mengingatkan kembali kepada jamaahnya atas peristiwa bersejarah turunnya kitab suci Al Qur’an yang menjadi pedoman hidup bagi ummat Islam di seluruh dunia.

Dengan kembali mengingat sejarah turunnya Al Qur’an akan semakin giat dalam beribadah dan semakin mencintainya, sebab membaca Al Qur’an berbeda dengan membaca koran atau buku-buku lainya, di mana membaca Al Qur’an bernilai ibadah dan setiap huruf yang dibaca mendapat 10 khasanat atau kebaikan di sisi Allah SWT.

Permulaan turunya Alquran adalah pada malam lailatul qadar, atau 17 Ramadhan saat Nabi telah berusia 40 tahun.

“Di usia 40 tahun tersebut terjadi peristiwa Nubuwwah, di mana seseorang sudah memiliki kecakapan di dalam bersikap dan berdakwah,” ujarnya.

Waktu itu Nabi Muhammad sedang berkhalwat atau meditasi di dalam gua hira’ di atas Jabal Nur. Ayat yang pertama kali turun sebagaimana diketahui yaitu ayat 1-5 surat Al Alaq atau yang populer dengan sebutan surat Al Qodar.

“Semoga melalui pengajian Nuzulul Qur’an ini bisa bermanfaat untuk bekal jamaah untuk semakin mencintai Al Qur’an dengan mengamalkan ajarannya, sehingga bisa semakin dekat kepada Allah SWT agar mendapatkan kebahagian hidup di dunia juga kelak di akhirat,” tutupnya. (W9-joko)

banner 300250

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.