Lampung Tengah, Warta9.com – Universitas Teknokrat Indonesia melakukan Kunjungan Industri dan Kerjasama ke PT Great Giant Pineapple (GGP), pada Kamis 4 Agustus 2022.
Dalam kegiatan ini Wakil Rektor Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) Dr. H. Mahathir Muhammad, SE., MM, bersama tim manajemen, dosen dan mahasiswa teknik elektro dan teknik komputer mengunjungi PT. Great Giant Pineapple
Mahathir menjelaskan, fokus kegiatan kunjungan industri antara lain:
1. Melakukan penjajakan kerjasama Fakultas Teknik & Ilmu Komputer Universitas Teknokrat Indonesia;
2. Kunjungan industri berkaitan sistem ketenagalistrikan dan kendali dalam sistem produksi, dan
3. Kunjungan ke lahan perkebunan Nanas.
Pada kegiatan tersebut, Wakil Rektor dan tim disambut Tim Manajemen dari PT Great Giant Pineaple yaitu ; Hendri Tanujaya S.E. (Senior Manager Corporate Affair Division Lampung PT GGP – GGF), Wasiardo S.T. (Manager Departemen Cogen PT GGP), Albani S.Si (Asisten Manager Departemen Cogen PT GGP)
4 Arif Haryanto S.T. (Kabag Departemen Cogen PT GGP)
Dosen dari fakultas teknik dan ilmu komputer berdiskusi dengan tim PT. GGP untuk kolaborasi berbagai riset di bidang ilmu komputer, Teknik elektro, Teknik Komputer dan Teknik Sipil.
Rencana Kerjasama UTI dengan GGP
Dalam pertemuan Wakil Rektor UTI Mahathir Muhammad dan Hendri Tanujaya, SE, pihak management GGP juga membahas berbagai kerjasama terkait : Magang bagi mahasiswa dan dosen Pelaksanaan Kuliah Umum Dosen Praktisi dan Kolaborasi Riset yang bermanfaat bagi Perusahaan dan Masyarakat
Wakil Rektor beserta dosen dan mahasiswa melakukan kunjungan ke Pabrik dan Elctrical Visual Control, untuk mengetahui sistem kendali proses produksi serta mengetahui penggunaan Listrik PT.GGP yang menggunakan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dengan menggunakan batu bara dan dibantu dengan suplai dari limbah nanas. Disana Mahasiswa S1 Teknik elektro belajar mengenai proses sistem kendali dan monitor jalannya proses power plant bertenaga Uap
Di akhir kegiatan Wakil rektor UTI beserta dosen dan mahasiswa juga mengunjungi Lahan Perkebunan Nanas 32.000 hektar, dan mempelajari proses penanaman dan pengupasan Nanas
Mereka menyampaikan sangat menyambut baik kerjasama khususnya riset-riset yang dapat menguntungkan kedua belah pihak. (W9-jam)
