Pada hari Raya Idul Adha 1442 H, sivitas akademika Universitas Teknokrat Indonesia tahun ini mendistribusikan hewan kurban berupa sapi dan kambing ke 12 panti asuhan. Sapi yang disembelih untuk segenap karyawan Universitas Teknokrat.
Belasan panti asuhan yang menerima distribusi hewan kurban itu adalah Panti Asuhan Tiara Putri, Panti Asuhan Ar-Rauf, Panti Asuhan Jabal Nur, Panti Asuhan Khoirul Amanah, Panti Asuhan Umi May, Panti Asuhan Rauhatul Aitam (mahasiswa Ikatan Beasiswa KIP-Bidik Misi MISI Teknokrat), Panti Asuhan Mardotillah, Panti Asuhan Kasih Ibu, Panti Asuhan As Saminah, Panti Asuhan Hidayatul Mubarok, Pondok Tahfizul Qur’an Darut Taufiq, Musala Al Hikmah Perum Korpri.
Mereka yang memiliki dana yang cukup, bisa membeli hewan kurban secara sendiri. Sedangkan mereka yang ingin patungan dengan orang lain, juga bisa berkurban sapi, baik 7 orang dalam satu kelompok.
Yang penting, kata Nasrullah, melaksanakan kurban sesuai dengan kemampuan. Pahala kurban, sangat besar. Allah SWT akan melihat keikhlasan kita dan menerima kurban sebagai amal ibadah yang ganjarannya akan kita rasakan kelak.
Dengan memberikan daging kurban kepada orang lain, kata dia, kita akan menjadi manusia yang welas asih dan mempunyai sifat berbagi kepada sesama.
Kurban, ujar Nasrullah, bukan ibadah sekali seumur hidup. Mereka yang punya kemampuan bisa berkurban setiap tahun.
Budaya berkurban setiap tahun, kata Nasrullah, akan membuat pribadi kita semakin kuat dalam keimanan dan ketakwaan. Serta menjadi pribadi yang mempunya filantropi yang kuat di tengah masyarakat.
Selama pandemi Covid–19, Universitas Teknokrat Indonesia melakukan pembagian ribuan paket sembako ke panti-panti, pondok pesantren dan masyarakat. Pembagian sembako merupakat bentuk kepedulian Universitas Teknokrat terhadap masyarakat terdampak Covid-19. (W9-jam)