Usai Laporkan Herman HN ke Polda, Puluhan Wartawan Lampung Gelar Aksi Bungkam depan Kantor Walikota

Puluhan wartawan dengan membentangkan poster menggelar aksi bungkam di depan gedung pelayanan satu atap komplek kantor Walikota Bandarlampung. (foto : ist)

Bandarlampung, Warta9.com — Setelah melaporkan Walikota Bandarlampung Herman HN ke Polda Lampung, puluhan anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Lampung menggelar aksi bungkam di halaman Kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung, Selasa (10/11/2020).

Aksi yang dilakukan puluhan wartawan itu, sebagai bentuk solidaritas terhadap sesama profesi wartawan serta kecaman terhadap Walikota Bandarlampung Herman HN yang diduga mengancam salah satu wartawan Lampung Televisi (Tv) saat melakukan wawancara usai rapat paripurna di DPRD setempat, Semin (9/11).

Wakil Ketua Bidang Pembelaan Wartawan PWI Lampung Juniardi mengatakan, tindakan yang dilakukan Walikota Bandarlampung Herman HN terhadap wartawan merupakan bentuk pembungkaman terhadap pers serta penekanan terhadap kemerdekaan pers. “Karena itu kami diam. Kami sampaikan apa yang terjadi agar masyarakat yang menilai,” kata Juniardi usai melakukan aksi bungkam di halaman Kantor Pemkot Bandarlampung.

Selain itu, aksi bungkam tersebut merupakan kritik yang disampaikan massa aksi melalui tulisan dilakukan dalam bentuk berdiam diri alias bungkam. “Ini sebagai gambaran supaya tidak terjadi lagi intimidasi atau kekerasan terhadap pekerja pers saat meliput serta menjaga kemerdekaan pers,” sebutnya.

Terpenting, lanjut dia, dari aksi itu dapat tersampaikan pesan moral kepada masyarakat serta negara. “Kemudian, harapannya agar kedepannya tidak terjadi lagi hal serupa yang menimpa para pekerja pers dimana pun berada,” harapnya.

Aksi diam ini dilanjutkan wartawan di tugu adipura Enggal. Puluhan wartawan berdiri sambil membentangkan poster di tugu Adipura. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.