OKI, Warta9.com – Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWOI) bersama masyarakar OKI serta anak dari tersangsa Angkasa datangi Pengadilan Negeri Kayuagung yang berada di jalan Letnan Muktar Saleh Keluarahan Paku, Kecamatan Kota Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), (17/07/24).
Puluhan masa tersebut menuntut ketidak adilan nya hakim yang mem vonis terdakwa Angkasa alias Ujang Koncot.
Aksi damai tersebut diwarnai dorongan pagar Pengadilan dimana pihak pengadilan tidak membolehkan pihak IWOI dan masyarakat masuk di halaman pengadilan.
Sontak keluarga terdakwa kesal, langsung melakukan orasi lempar celana dalam dan BH bekas di halaman pengadilan.
Aliaman, SH selaku kordinator aksi dan Yasin kordinator lapangan serta Subhan ST melakukan aksi damai di Pengadilan Negeri Kayuagung bersama masyarakat OKI dan anak tersangsa Angksa, meminta agar dibukanya kembali kasus pembunuhan didesa jejawi tersebut.
Selain orasi lempar CD dan BH anak terdakwa Man (40) dan Asina (50) mengepel lobbi PN Kayuagung dengan CD dan BH agar di hapuskan dosa-dosa oknum Hakim nakal.
Hukuman 15 tahun tersebut di anggap keluarga tersangka tidak sangat adil dan terbilang sepihak saya.
Di karnakan pihak korban sudah memberi surat pernyataan terhadap kepada pihak pengadilan bahwa angkas tidak terlibat pembunuhan tersebut.
Putusan perkara no 89/pid/B/2024/PN kayuagung ,dari putusan pengadilan negeri tersebut kedua terdakwa di putus 15 tahun sebagai di maksud pasal 340 KUHP Jo pasal 55 ayat 1.
Guntoro Ekasakti, SH, MH selaku Ketua Pengadilan Kayuagung menyampaikan keritik ke PN Kayuagung adalah bentuk cinta kepada lembaga pradilan dan ketiga terkait putusan dari mejelis hakim dan pertimbangan perkara tersebut.
“Keempat terhadap perkara tersebut kami telah mengirim ke pengadilan tinggi,” tutupnya. (toni)
