Virus Corona Viral, Pedagang Pasar Baradatu Gigit Jari

Waykanan, Warta9.com – Dua hari paska berita viral tentang salah satu warga pasar Baradatu, Kecamaran Baradatu, Kabupaten Waykanan dinyatakan positif COVID-19, para pedagang di pasar Baradatu terpuku. Meski para pedagang tetap menggelar dagangannya, namun pembeli hampir tak ada sama sekali akibat ketakutan tertular wabah.

“Hancur kami di pasar ini, semua dagangan tak laku, klo pedagang memang hampir tetap buka semua tapi pembeli tak ada lagi. Dan yang lebih celaka para pedagang sayuran keliling. Sekarang mereka ditolak di kampung kampung padahal jumlahnya ratusan. Lihat sayuran mereka dikembalikan bertumpuk tumpuk membusuk,” keluh Sudarta RT setempat sekaligus pekerja di pasar tersebut, Selasa 28 April 2020.

Jalan jalan dan lorong tampak sepi dari lalu lalang pembeli. Motor dan mobil yang biasa penuh terparkir sekarang tak ada lagi. Yang terlihat hanya milik pedagang. Tumpukan sayuran busuk berserakan.

Ditambahkan Priyo Mulyono tokoh masyarakat setempat biasanya jalan yang di lalui ini macet total di bulan Ramadhan menjelang sore, tapi kali ini kosong melompong, padahal pasien yang mengidap virus itu sudah tidak ada di sini. “Akibat pemberitaan yang berlebihan membuat para pedagang hancur,” kata dia

Sementara itu toko toko yang berada persis di depan dan samping rumah pasien positif tersebut tetap buka seperti biasa. Yang berbeda hanya tak ada pembeli. Tepat di depan rumah pasien tersebut terdapat toko yang menjual mainan anak anak dan di samping rumah pasien tersebut terdapat toko grosir manisan yang tetap buka.

“Biasanya omzet saya 5 juta rata rata setiap hari. Tapi sekarang tidak bisa disebutkan sebab pembeli hanya beberapa gelintir itupun orang sekitar sini pembeli dari luar tidak ada,” ujar Asmawati pemilik toko grosir manisan di sekitar rumah pasien tersebut.

Ketika ditanyakan kenapa tetap buka padahal rumahnya kelang satu rumah dari rumah pasien, apakah tidak takut? Asmawati menjawab “Saya tidak perlu khawatir sebab saya tidak pernah berinteraksi langsung dengannya” jawab dia.

Kekecewaan yang sama muncul dari Lurah Tiuh Balak Pasar. Kecamatan Baradatu. Info penolakan warga dan pedagang pasar Kecamatan Banjit terhadap para pedagang dari Baradatu menambah resah para pedagang keliling yang biasa berjualan ketika hari pasaran di Pasar Banjit.

“Saya baru di hubungi via telpon oleh rekan sejawat di Banjit, mereka bilang warga dan pedagang Pasar Banjit untuk sementara ini menolak kedatangan para pedagang dari Pasar Baradatu,” ungkap Sugeng Hartono Lurah Tiuh Balak Pasar, Kecamatan Baradatu.

Sementara melalui pesan WhatsApp Hi. Romli, S.Pd Wakil Ketua DPRD Kabupaten Waykanan yang sekaligus perwakilan dapil IV Kec. Baradatu dan Kec. Gunung Labuhan mengatakan, saat inilah peran tokoh masyarakat, tokoh agama, terlebih lagi para gugus tugas COVID-19 dan aparatur daerah sangat dibutuhkan untuk mengedukasi masyarakat dengan informasi yang benar.

Seluruh elemen masyarakat yang tidak berkompeten hendaknya jangan berlomba-lomba menjadi jubir COVID-19 sehingga berita menjadi simpang siur.

Ditambahkannya, para pengguna medsos hendak paham aturan jangan menampilkan photo photo, video dan nama nama orang orang yang belum tentu positif virus Corona termasuk alamat jelasnya yang justru menambah ketakutan. Dibutuhkan saat ini adalah kewaspadaan namun tetap tenang dalam bersikap tutup Romli. (W9_Joe)

banner 300250

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.