Wagub Nunik Peringati Hari Anak Internasional dan Belajar Sehari di Luar Kelas di MTsN 2 Pringsewu

Pringsewu, Warta9.com – Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim (Nunik) menandatangani Deklarasi Sekolah Ramah Anak bertepatan dengan Hari Anak Internasional dan Kegiatan “Sehari Belajar di Luar Kelas”, di MTs Negeri 2 Pringsewu, Pekon Sukamulya, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Pringsewu, Kamis (7/11/2019).

Pada kesempatan itu, Nunik minta permainan anak tradisional kembali dibangkitkan pada era digitalisasi saat ini. “Lakukan permainan yang membuat badan kita bergerak yakni permainan tradisional biar kita sehat, kalau mau sehat maka pola hidupnya harus sehat,” ujar Wagub Nunik dalam kegiatan yang dilaksanakan serentak di Indonesia dan seluruh dunia itu.

Saat memasuki area sekolah, Wagub Nunik disambut dengan permainan anak tradisional. Wagub Nunik menunjukkan kebolehannya memainkan permainan tradisional bola bekel.

Pada kegiatan itu, Wagub Nunik bersama Bupati Pringsewu Sujadi, Wabup Dr. Fauzi, pihak dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) dan stakeholder terkait lainnya melakukan penandatanganan Deklarasi Sekolah Ramah Anak.

Nunik mengatakan permainan tradisional selain mengasah otak dan ketangkasan anak, permainan tradisional juga membuat anak melakukan kegiatan gerak fisik yang membuatnya sehat.

Menurutnya, permainan tradisional ini agar budaya Indonesia tidak tergerus dengan berkembangnya zaman, karena anak-anak pada era saat ini lebih cenderung disibukkan dengan bermain gadget.

Terkait dengan sekolah ramah anak, Nunik menyebutkan hal ini menjadi penting agar sekolah benar-benar menjadi ruang dari tempat anak-anak mendapatkan pendidikan namun tidak menghilangkan karakter anak. “Sekolah ramah anak mewujudkan para anak senang, gurunya senang dan orang tua bahagia. Berharap seluruh sekolah di Provinsi Lampung semakin banyak lagi sekolah ramah anak,” katanya.

Nunik mengajak peran serta guru dan orang tua agar mendukung anak untuk berkreasi sesuai minat bakatnya.
“Anak tidak boleh ditekan dan dipaksa untuk menjadi apa pun, pokoknya anak dibebaskan untuk berkreasi. Kita sebagai orang tua wajib mendukung tumbuh kembang anak sehingga anak mencapai apa yang diinginkan, kita hanya menjaga agar anak-anak tidak terkena hal yang negatif,” katanya.

Pada acara itu, Nunik juga mengkampanyekan gerakan pengurangan sampah plastik salah satunya dengan membawa sendiri botor air minum (Tumbler) kesekolah. Ada yang menarik pada tumbler yang dibawa oleh para siswa, dimana para siswa menggunakan tumbler yang terbuat dari bambu.

Pada akhir arahannya, Wagub Nunik memberikan motivasi kepada siswa agar dari manapun asalnya, jangan putus semangat untuk terus berusaha mewujudkan cita-cita.

“Saya tidak terbayang jadi Wakil Gubernur Lampung karena saya orang kampung, namun yang ingin saya bagi adalah dengan keinginan yang kuat dan ikhtiar, insyaallah semua hal memungkinkan untuk kita capai. Kalau punya harapan, cita-cita dan keinginan harus giat belajar agar masa depannya cerah, mau jadi apa pun bisa asalkan giat belajar,” ujarnya. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.