Yayasan Amalillah Akan Dilaporkan ke Mabes Polri

Bekasi, Warta9.com – Kuasa Hukum Pengurus Yayasan Amalillah Kabupaten Nagekeo Flores Nusa Tenggara Timur (NTT) akan melaporkan Yayasan Amalillah Pusat ke Mabes Polri. Laporan itu dilakukan setelah pihak Praktisi Hukum menerima kuasa dari para anggota/pengurus yayasan atas dugaan penipuan berjamaah, Senin (09/09).

Mereka (anggota YA) kecewa karena janji Ketua Umum Raden Ayon (alm) sampai dengan Ketua Umum yang baru Gunawan, disinyalir sama modusnya, anggota hanya dikasi PHP (pemberian harapan palsu) dan di bagikan pula DEPOSITO palsu.

Akhir para anggota YA tersebut, sepakat memberikan surat kuasa penuh kepada lowyer atau praktisi hukum guna melaporkan kasus penipuan Yayasan Amalillah selama ini.

Saat di konfirmasi Kuasa Hukum Pengurus YA, Ahmad Zaki Ramdani, SH membenarkan telah menerima kuasa dari pengurus Yayasan Amalillah Kabupaten Nagekeo Flores Nusa Tenggara Timur.

“Kami akan pelajari dahulu berkas yang di berikan oleh korban, berupa bukti kwitansi pembayaran, surat edaran Ketua Umum, buku rekening dan deposito EFG bank, dan SCU Bank diduga palsu,” katanya.

Setelah itu, lanjut dia, jika memenuhi unsur pidana maka pihaknya akan melaporkan kejadian tersebut ke Mabes Polri dalam waktu dekat ini. “Saya (kuasa hukum) bersama-sama korban akan melaporkan dugaan penian itu ke Mabes Polri,” tegas dia.

Dari keterangan para korban, kata dia, yang akan terseret tidak hanya sebatas SKB (Ketua, Bendahara dan Sekretaris), tetapi tidak menutup kemungkinan para Pimpinan Pusat, korwil/perwakilan dan juga PPUK.

“Hal tersebut dapat di kategorikan penipuan berantai,” tegas Praktisi Hukum Zaki & kawan-kawan yang berkantor di Grand Kota Bintang, Blok 6/7 A Jalan KH Noerali Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat.

Sementara menurut Laurens, salah satu pengurus Yayasan Amalillah selama ini mereka cukup bersabar atas janji -janji Ketua Umum Gunawan, terkait pencairan dana amanah namun tak kunjung tiba.

Sehingga kerugian dialami pihaknya baik secara materi maupun imateri berupa hujatan dan cacian dari para donatur dan makmum terus ditujukan kepada para pengurus di daerah.

“Akibatnya peristiwa ini berdampak pula pada tekanan pisikologis anggota/pengurus di daerah baik di lingkungan keluarga maupun dalam kehidupan bermasyarakat,” imbuh dia.

Warta9.com telah berupaya mengkonfirmasi Ketua/Pengurus Yayasan Amalillah Pusat di Jatimakmur, Bekasi, Jawa Barat, namun belum berhasil mendapatkan tanggapan dari pihak yayasan hingga berita ini diturunkan. (W9-ard)

banner 300250

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.