Yuhadi: Bila Terjadi Perselisihan di Masyarakat Upayakan Musyawarah Jangan Semua Dibawa ke Jalur Hukum

 

Anggota DPRD Bandarlampung Yuhadi, melaksanakan sosialisasi dan pembinaan Ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan di Kelurahan Kotabaru Tdnjunhkarang Timur. (foto : ist)

Bandarlampung, Warta9.com – Anggota Komisi III DPRD Kota Bandarlampung H. Yuhadi, SHI, MH, melaksanakan pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (IPWK) di Jl. Perintis Kemerdekaan Kelurahan Kotabaru Kecamatan Tanjungkarang Timur, Sabtu (22/2/2025).

Bacaan Lainnya

Sosialisasi IPWK Yuhadi di Kelurahan Kotabaru dihadiri oleh, Bhabinkamtibmas Aipda Bhonni Triatna, Bhabinsa Sahari dan tokoh masyarakat.

Di depan masyarakat, Yuhadi menyampaikan pesan kepada masyarakat agar saling menghargai dan menghormati sesama. Jangan sedikit-sedikit ada perselisihan di lingkungan masyarakat lapor ke Polisi. Upayakan perselisihan di keluarga dan lingkungan diupayakan selesaikan melalui musyawarah.

“Bila ada masalah yang tidak berarti hendaknya diselesaikan secara kekeluargaan jangan dibawa ke hukum bila itu bisa diselesaikan secara musyawarah. Ini yang terjadi sekarang, gara-gara perselisihan anak, anak-anaknya sudah berkawan, orang tuanya masih belum seteguran. Disinilah kita perlunya mengerti nilai-nilai Pancasila dan wawasan kebangsaan,” ujar Yuhadi.

Dalam kesempatan ini, Yuhadi juga mengetes peserta untuk menghafalkan lima sila. Diantara peserta ada yang hafal ada yang belum. Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas melihat tersenyum. Disinilah lanjut Yuhadi, negara hadir melalui anggota DPRD turun ke masyarakat memberi pemahaman tentang pentingnya nilai-nilai Pancasila dan wawasan kebangsaan.

Dalam pembinaan IPWK kali ini, Yuhadi menghadirkan dua nara sumber yaitu, praktisi hukum juga akademisi Gindha Ansori Wayka dan wartawan senior Jamhari.

Gindha Ansori mengupas nilai-nilai lima sila secara detail mulai sila pertama sampai sila kelima. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila tidak ada yang bertentangan dengan ajaran agama.

Ansori menyampaikan bahwa Pancasila sebagai perekat Bangsa Indonesia. Dari sila pertama sampai sila kelima sangat otentik dengan perkembangan zaman.

Apalagi saat ini di era teknologi dimana generasi milenial dan generasi Z mulai melupakan nilai-nilai sejarah dan Pancasila. Karena itu, kehadiran nilai-nilai Pancasila sangat diperlukan oleh Bangsa Indonesia. Karena, nilai-nilai Pancasila membuat Bangsa ini semakin kuat. Dan nilai-nilai Pancasila tidak bertentangan dengan nilai agama. Ansori juga berpesan bila ada perselisihan dalam keluarga atau di masyarakat, upayakan diselesaikan melalui musyawarah.

Sementara Jamhari banyak mengulas tentang wawasan kebangsaan. Dengan menjabarkan makna “Satu Nusa, Satu Bangsa dan Satu Bahasa”.

Nusa artinya pulau atau wilayah. Satu nusa berarti satu wilayah atau satu tanah air. Indonesia adalah negara kepulauan, yaitu negara yang wilayahnya memiliki banyak pulau.

Indonesia merupakan negara dengan kepulauan terbesar di dunia. Hal itu karena Indonesia mempunyai belasan ribu pulau besar dan kecil, yang membentang dari Sabang sampai Merauke.

Dalam ikrar Sumpah Pemuda menyatakan ‘Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia’. Hal itu berarti bahwa bangsa Indonesia mengaku hanya bertanah air satu, yaitu “Tanah Air Indonesia”, kokoh dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

Jamhari menjelaskan, Bangsa ialah kelompok masyarakat yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat istiadat, bahasa, dan sejarah. Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai macam suku bangsa.

Seperti diketahui, di Pulau Sumatra terdapat suku-suku yaitu; Aceh, Batak, Minangkabau, Melayu, Mentawai, Nias, Lampung. Kemudian di Pulau Jawa terdapat suku-suku Betawi, Sunda, Badui, dan Jawa. Sementara, di Pulau Kalimantan terdapat suku Dayak, Banjar, Bugis, Kutai dan masih banyak suku lain.

Setiap suku bangsa memiliki adat istiadat dan kebudayaan yang berbeda, meski begitu tetap merupakan satu kesatuan yaitu Bangsa Indonesia.

Indonesia mempunyai bahasa persatuan yaitu Bahasa Indonesia. Bahasa yang bisa mempersatukan setiap bangsa Indonesia.

Meski setiap suku memiliki bahasa daerah masing-masing, bangsa kita memiliki bahasa persatuan yaitu Bahasa Indonesia. Dengan Bahasa Indonesia setiap suku bangsa dapat berkomunikasi saling mengenal satu sama lain. (W9-jm)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.