Jakarta, Warta9.com – Ketua Umum (Ketum) Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) menyambangi kantor DPP Partai Golkar. Zulhas datang bersama dua mantan Ketum PAN Soetrisno Bachir dan Hatta Rajasa, Kamis (12/3/2020) malam, di DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni Slipi Jakarta Barat.
Kehadiran Zulhas juga salah satu putra terbaik Lampung ini disambut oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia, Sekjen Lodewick F. Paulus, Wakil Ketua DPR RI, Azis Syamsuddin, Agus Gumiwang Kartasasmita dan juga politisi Golkar, Dito Ganinduto.
“Namanya silaturahmi kebangsaan,” kata Ahmad Doli Kurnia di lokasi sambil menyalami Zulhas.
Sebelumnya, selain PAN, dua hari sebelum ini pada Senin (9/3), Nasdem juga berkunjung ke DPP Golkar. Dengan Nasdem, Golkar setuju dengan Parliamentary Threshold (PT) 7%.
Berbagai persoalan dibahas dalam pertemuan Zulhas dan Airlangga. Mulai dari masalah ekonomi, virus corona, Omnibus Law Perpajakan dan juga Cipta Kerja sampai membangun koalisi Pilkada 2020.
“Pada pertemuan malam ini adalah pertemuan silaturahmi antara Partai Golkar dan PAN. Dan di sini kami mengucapkan selamat dari hasil Kongres Pak Zulkifli Hasan telah terpilih. Dan dalam waktu yang tidak lama akan ada peresmian pengurus ya, pelantikan pengurus dan kami mengucapkan selamat,” ujar Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto, dalam konferensi pers di kantor DPP Golkar.
Dikatakan Airlangga juga Menko Perekonomian ini, baik Golkar maupun PAN, sama-sama ingin menciptakan kondisi yang kondusif jelang Pilkada 2020. Mereka juga ada kata sepakat untuk meneruskan Omnibus Law Perpajakan dan juga Cipta Kerja.
“Dan tadi kami juga membahas terkait pilkada yang akan dihadapi tahun ini, ada beberapa wilayah atau daerah, baik itu provinsi maupun kabupaten kota antara Golkar maupun PAB, ada irisan-irisan untuk kerjasama di Pilkada,” papar Airlangga.
Senada dengan Airlangga, Ketua Umum (Ketum) PAN, Zulkifli Hasan, ia beralasan datang ke DPP Golkar untuk bersilaturahmi. Ia membeberkan, dengan silaturahmi, separuh persoalan bisa selesai. Tapi ia tidak merinci apa yang selesai. (W9-jam)
