Turut serta pada kesempatan itu, Wakil Bupati Fauzi Hasan, Sekdakab Novriwan Jaya, Asisten I, II, dan III, Kadis PUPR, Kadis Pendidikan, anggota DPRD, serta seluruh Kepala OPD dan Kecamatan mengikutinya ditempat terpisah dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Nampak dalam pidatonya, Presiden RI Joko Widodo mengenakan baju adat suku Baduy yang penuh filosofi didalamnya sambil menyebutkan, krisis, resesi, dan pandemi itu bagaikan api. Di hari HUT RI ke-76 ini, harapan yang diinginkan tetaplah sama yakni cepat berakhirnya pandemi covid-19.
“Api memang membakar, tetapi juga bisa menerangi. Jika terkendali, dia menginspirasi dan memotivasi. Dia menyakitkan, tetapi sekaligus juga menguatkan,” kata Jokowi.
Semua ini merupakan proses menuju bangsa yang tahan banting, kokoh, dan mampu memenangkan gelanggang pertandingan. Berbicara perjalanan sejarah bangsa Indonesia telah melalui ujian yang paling berat.
“Alhamdulillah kita berhasil melampauinya. Kemerdekaan Republik Indonesia bukan diperoleh dari pemberian ataupun hadiah, tetapi kita merebutnya melalui perjuangan di semua medan hingga bersimbah darah. Perang rakyat, perang gerilya, dan diplomasi di semua lini dikerahkan, dan buahnya membuat Indonesia sebagai bangsa yang merdeka,” imbuh Jokowi.
Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh, menjadi semboyan Bulan Kemerdekaan pada tahun ini, hanya bisa diraih dengan sikap terbuka dan siap berubah menghadapi perkembangan dunia penuh disrupsi.
“Semoga Allah SWT meridhoi dan mempermudah upaya bangsa Indonesia untuk terus beranjak maju, Dirgahayu Republik Indonesia, Dirgahayu Negeri Pancasila,” pungkas Jokowi. (Nan)