Rektor Universitas Teknokrat Nasrullah Yusuf Hadiri Halalbihalal dan Pleno Aptisi di Jakarta

 

Rektor UTI HM. Nasrullah Yusuf, Pembina Yayasan Pendidikan Teknokrat Hernaini dan Wakil Rektor UTI Mahathir Muhammad menghadiri halal bihalal dan rapat Pleno Aptisi di Jakarta. (foto : ist)

Jakarta, Warta9.com – Rektor Universitas Teknokrat Indonesia Dr. HM Nasrullah Yusuf, SE, MBA, Sabtu (11/5/2024), menghadiri halalbihalal dan rapat pleno Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) di The Krakatau Grand Ballroom Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.

Turut hadir dalam acara ini, Pembina Yayasan Pendidikan Teknokrat Hj. Hernaini, SS., M.Pd. dan Wakil Rektor UTI Dr. H. Mahathir Muhammad, SE, MM.

Dalam kesempatan itu, 2.571 perwakilan dari kalangan Aptisi bersepakat mengemukakan pendapat, pemerintah mesti memberikan perhatian kepada perguruan tinggi swasta. Salah satunya adalah penerimaan mahasiswa di universitas negeri.

Hal itu berimplikasi pada semakin kecilnya kans lulusan SMA dan SMK untuk masuk perguruan tinggi swasta. Aptisi ingin ada keseimbangan antara mahasiswa yang diterima PTN dan PTS.

Selain itu, Aptisi ingin kampus swasta menjawab lebih banyak merealisasikan gagasan untuk kemajuan bangsa.

Aptisi ingin ada keberanian untuk mengimplementasikan ide di kalangan PTS yang sesungguhnya sangat banyak tetapi sejauh ini minim dalam realisasi.

Aptisi juga berikhtiar ada komposisi yang proporsional antara mahasiswa di kampus negeri dan perguruan tinggi swasta.

Nasrullah Yusuf juga ikut mendengarkan paparan program pemerintah mendatang pimpinan Presiden Prabowo Subianto.

Dalam kesempatan ini Hashim Djojohadikusumo dari TKN, ikut memberikan paparan soal program pemerintah ke depan.

Dalam paparannya, Hashim menginginkan agar setiap kota dan kabupaten memiliki sekolah unggulan. Hal ini diyakini bisa mengakselerasi pendidikan di tiap kota dan kabupaten.

Hashim juga menegaskan bahwa 78 juta anak akan mendapat program makan siang gratis. Selain itu, para ibu hamil juga mendapat asupan gizi sehingga menghindari gagal tumbuh kembang atau stunting.

Hashim juga memaparkan program Prabowo untuk memberikan makan kepada anak tidak mampu.

Selain itu, Hashim juga ingin ke depan anggaran riset ditingkatkan. Maka itu, pemerintahan ke depan akan mengajak kampus swasta untuk makin giat melakukan riset.

Hashim mencontohkan beberapa negara di Asia seperti Korea Selatan dan Taiwan yang mempunyai basis riset yang kuat. Ia ingin ke depan Indonesia juga kuat dalam riset. Dengan demikian, kesejahteraan masyarakat Indonesia semakin tinggi.

Sementara itu, Ketua Umum Aptisi M Budi Djatmiko memberikan apresiasi atas kehadiran para rektor. Ia juga mengapresiasi kehadiran Hashim dan pembicara yang lainnya.

Budi Djatmiko menjelaskan, tema besar halalbihalal dan rapat pleno kali ini adalah “Menitipkan Aspirasi PTS kepada Presiden Terpilih Prabowo Subianto”.

Panitia juga menghadirkan beberapa pembicara pada kesempatan kali ini. Mereka adalah ketua panitia PO Abas Sunarya, Hashim Djojohadikusumo dari TKN, Ketua umum Aptisi M Budi Djatmiko, Rektor UICI Laode M Kamaludin dan Aries Marsudiyanto.

Sedangkan Ketua Dewan Pembina Aptisi Dr. H. Marzuki Alie, SE, MM mengemukakan melemahnya pendidikan karakter saat ini. Ia menguraikan, budi pekerti dan akhlak yang baik sebagai ciri bangsa Indonesia semakin menipis.

Indikasinya, kata Marzuki Alie, terlihat pada semakin maraknya korupsi, kolusi, dan nepotisme. Selain itu, kejahatan atau kriminalitas yang semain tinggi.

Sebelumnya, disampaikan tausiyah dalam halalbihalal ini oleh Abdul Wahid Maktub. Wahid adalah mantan staf khusus Menteri Nadiem Makarim. Kini menjadi penasihat untuk President University.

Wahid memaparkan empat hal karakter Nabi Muhammad saw yang patut dicontoh kita. Empat hal itu adalah rendah hati, lembut dan sabar, tidak ribet dalam urusan, serta mudah dekat dengan siapa pun.

Rektor Universitas Teknokrat Indonesia Dr. HM Nasrullah Yusuf, SE., MBA. mengapresiasi acara ini. Ia juga mengapresiasi pemaparan Hashim.

Nasrullah merespons program agar setiap kota dan kabupaten memiliki sekolah unggulan. Menurut Nasrullah, program itu diyakini bisa mempercepat peningkatan mutu pendidikan di daerah.

Nasrullah menjelaskan, Universitas Teknokrat siap bersinergi dengan pemerintah pusat untuk mewujudkan program untuk peningkatan kualitas pendidikan. (W9-jm)

Pos terkait