Maestro Tanah Pasundan tersebut datang ke Tubaba dalam rangka mengetahui secara dekat seputar cerita mengenai kebudayaan didaerah setempat.
Ditemani dosen ISBI Bandung dan beberapa orang rekan lainnya, penggiat seni dan kebudayaan tradisional dan olahraga panah tradisional tersebut, disambut langsung Bupati Umar Ahmad dan beberapa pejabat Pemkab setempat.
Dengan berjalan kaki dan menenteng sebuah busur panah, Bupati langsung mengajak Abah Tapa Umbara beserta rombongan mengitari Kawasan Uluan Nughik, mulai dari Taman Budaya Rumah Adat Tradisional hingga singgah ke Rumah Baduy.
Disini, Bupati Umar Ahmad tampak dengan serius memperhatikan teori panahan yang diajarkan sang maestro, bahkan sesekali keduanya juga tampak serius berbincang mengenai nilai-nilai filosofi yang terkandung dalam seni panahan.
Sementara itu, Abah Tapa Umbara mengatakan, kedatangannya ini didorong rasa penasaran, sebab menurut cerita yang Ia dengar, Tubaba adalah sebuah daerah yang juga fokus terhadap kebudayaan. Atas dasar itulah, sang maestro panah tradisional ini tertarik hingga memutuskan untuk melihat langsung Tubaba dari dekat.
Abah menuturkan, keberadaannya di Tubaba bersama dengan rekan-rekannya selama 3 (tiga) hari kedepan akan mengelilingi sejumlah ikon objek wisata di Tubaba. Tidak hanya itu, tujuannya bersilaturahmi dengan Bupati Umar Ahmad juga sekaligus memperkenalkan olahraga memanah.
Abah juga sedikit menjelaskan tentang panahan, yang menurutnya merupakan bagian dari olahraga melatih kesabaran, kefokusan pemikiran, dan melatih hati terhadap sesuatu yang kita harapkan.
“Kunci memanah itu adalah hati, pemikiran dan mata kita harus fokus terhadap target sasaran arah anak panah. Jika kita sering-sering rajin olahraga memanah kita pastikan otot dan tubuh serta pemikiran jadi sehat,” pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Umar Ahmad juga didampingi sejumlah pejabat, diantaranya Kadis Pendidikan Budiman Jaya dan Kepala Disporbuppara Drs. Gustami. (*)