Laksanakan Pembinaan Ideologi Pancasila di Kebun Jeruk, Yuhadi Ingatkan Pentingnya Memelihara Persatuan

 

Anggota DPRD Bandarlampung Yuhadi melaksanakan pembinaan ideologi Pancasila dan Wawasan kebangsaan di Kelurahan Kebun Jeruk. (foto : ist)

Bandarlampung, Warta9.com – Anggota Komisi III DPRD Kota Bandarlampung dari Fraksi Partai Golkar H. Yuhadi, SHI, MH, melaksanakan sosialisasi pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (IPWK) di Kelurahan Kebun Jeruk Kecamatan Tanjungkarang Timur, Sabtu (27/4/2024).

Yuhadi menyampaikan, kegiatan sosialisasi IPWK ini merupakan kegiatan DPRD Bandarlampung, dibiayai oleh APBD Bandarlampung. Karena itu, kegiatan ini harus dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat. “Kegiatan sosialisasi Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan itu kegiatan DPRD Bandarlampung dibiayai APBD. Tidak ada kegiatan politis dalam kegiatan ini murni untuk kepentingan masyarakat,” ujar Yuhadi,juga Ketua DPD Partai Golkar Bandarlampung ini.

Dalam kesempatan ini Yuhadi menekankan pentingnya memelihara persatuan dan kesatuan. Apalagi sebentar lagi menghadapi Pilkada serentak, tentunya banyak perbedaan dalam dukung mendukung kepada daerah. Karena itu, Yuhadi menekannya tetap memelihara persatuan.

Karena itu, manfaat dilaksanakannya pembinaan ideologi Pancasila ini, ada pesan yang perlu kita laksanakan yaitu, persatuan dan kesatuan. Yuhadi pun memberi wawasan kepada peserta tentang ajaran-ajaran agama Islam yang bisa dijadikan pedoman dalam kehidupan kita. Terutama bagi pengurus Golkar tentu sangat penting mengambil pelajaran dari nilai-nilai Pancasila.

Dalam kegiatan pembinaan IPWK Kelurahan Kebun Jeruk, Yuhadi menghadirkan dua narasumber yaitu, advokat muda Gindha Ansori Wayka, SH, MH dan jurnalis senior Jamhari.

Ansori banyak memberi penjelasan tentang nilai-nilai Pancasila, mulai sila pertama sampai sila kelima.

Ansori menyakini bahwa masyarakat sudah mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, sebagai warga negara yang baik harus menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Karena Pancasila tidak bertentangan dengan ajaran agama.

Lebih lanjut Ansori menyampaikan, bila selama ini ada perbedaan pilihan dalam Pemilu Legislatif dan Presiden, maka usai pemilu perbedaan itu kita hilangkan jangan diperpanjang apalagi sampai terjadi perselisihan. Dalam masalah keyakinan, kita tidak bisa memaksakan keyakinan orang lain.

Sementara itu, Jamhari mengupas bahwa Islam juga Bangsa Indonesia tidak mengenal Paham Ideologi Individualisme.

Terlebih Islam, kata Jamhari, menolak keras pemahaman dan ideologi individualisme atau egoisme yang merebak di zaman sekarang ini. Seolah-olah kehidupan itu hanyalah bersifat sendiri-sendiri. Yang memprihatinkan, ada tetangga meninggal atau dirampok itu dianggap urusannya sendiri. Seperti itulah kehidupan di era kekinian dan diperparah lagi di zaman milenial yaitu zamannya internet.

Menurut Jamhari, perkembangan internet menambah buruknya nilai sebuah kehidupan. Internet telah membentuk manusia untuk a-sosial alias hanya mementingkan diri sendiri. Dengan internet yang dipikirnya hanyalah alam sadar dirinya sendiri, alam sekitar seolah-olah terasing, sehingga memunculkan sikap indivudualsme. (W9-jm)

Pos terkait