Anehnya, meski telah berlangsung lama namun pihak PLN terkesan cuek tidak merespon apalagi memberikan solusi.
“Kabel tersebut sangat menghawatirkan. Apa lagi saat datang angin kencang pada musim penghujan, tiang darurat tersebut dihawatirkan roboh dan membahayakan warga,” ungkap Nanang, warga Gang Petruk RT 04/05 Kelurahan Rejosari, Rabu (9/12/2021).
Ditambahkan lagi kabel listrik yang dipasang secara swadaya itu menggunakan kabel ukuran kecil. Acapkali di usulkan pada rayon PLN Kotabumi baik melalui pamong setempat atau saat reses anggota legislatif namun hingga saat ini belum terealisasi.
“Ini sangat membahayakan, selain pohon juga disambung dari rumah kerumah. Tegangan naik turun lantaran kabel utama tidak sesuai standar. Saya berharap PLN segera turun dan mengatasi keluhan warga,” harap Nanang.
“Kalau ngobrol ke PLN ribet, banyak saratnya. Ujung-ujungnya harus beli tiang listrik sendiri. Masyarakat uang darimana. Mohon pak Bupati bisa mencari solusi,” tandasnya.
Hingga berita ini dihimpun, Warta9.com masih berupaya meminta tanggapan dari pihak PLN Kotabumi terkait keluhan warga tersebut. (Rozi/Lam)