Lampung Tengah, Warta9.com – Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Lampung dari Fraksi Partai Golkar Drs. I Made Bagiasa melakukan Sosialisasi Perda No 3 Tahun 2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) Dalam Pencegahan dan Pengendalian Covid -19, di Kampung Sangga Buana Kecamatan Way Seputih Kabupaten Lampung Tengah, Minggu (20/6/2021).
Sosper Perda No.3/2020 dihadiri Kepala Kampung Sangga Buana Surjono, Kapolsek yang diwakili Bripka Sunaryo, Danramil diwakili Kopda Agra, tokoh masyarakat, agama, pemuda, Gapoktan dan masyarakat.
Di depan peserta Sosper, Made Bagiasa menekankan pentingnya menerapkan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19. Menurut Made Bagiasa masyarakat harus tetap disiplin menerapkan 5M dalam beraktivitas. “Pandemi Covid-19 belum berakhir. Kami menghimbau masyarakat disiplin mamatuhi protokol kesehatan dengan selalu memakai masker, rajin mencuci tangan memggunakan sabun dengan air mengalir, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas dan interaksi,” ujar Made anggota DPRD Lampung Dapil VII Lampung Tengah ini.
Sementara itu, narasumber akademisi Unila Dr. I Wayan Mustika, M.Hum dalam paparannya menyampaikan pencegahan penularan Covid -19 dari aspek budaya berbasis pertanian. Menurut dia; bagaimana mengelola kehidupan sehari-hari dengan aktivitas bertani berwawasan global dengan tujuan peningkatan hasil pertanian. Sehingga kalau kesejahteraan petani tercapai imunitas dari aspek psikologi menjadi kuat dalam menghadapi situasi pandemi.
Selain menyampaikan sosialisasi Perda tentang Adaptasi Kebiasaan Baru dalam pencegahan Covid-19, Made Bagiasa juga menyampaikan beberapa program pemerintah Provinsi Lampung terutama dinas mitra Komisi II.
Ia menyampaikan sejumlah program dan bantuan sudah tersalurkan ke masyarakat. Karena itu, Made melakukan evaluasi bantuan-bantuan yang sudah disalurkan diantaranya bibit ikan, bantuan itik, bibit pertanian.
Selain itu, Made Bagiasa juga menyampaikan program unggulan Gubernur Lampung bidang pertanian Kartu Petani Berjaya (KPB) yang disambut antusias dan sangat ditunggu realisasinya oleh masyarakat Lampung khususnta Lampung Tengah yang mayoritas petani.
Kepada anggota DPRD Lampung Made Bagiasa, masyarakat menyampaikan masalah singkong. Masyarakat mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Lampung Arinal Djunaidi yang sudah memperjuangkan harga sampai saat ini harganya 1.400 Kg. Namun yang menjadi keresahan mengenai harga di tingkat lapak dan pabrik harganya sama sedangkan lapak pasti jualnya ke pabrik. Disinyalir ada kartel harga. Karena itu masyarakat mengharapkan kepada Drs. I Made Bagiasa sebagai Wakil Ketua Komisi II DPRD Lampung untuk bisa melakukan sidak khusus terkait masalah harga singkong. (W9-jam)