DPRD Soroti Pengadaan Bansos Berlogo BMW

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tulang Bawang, Morisman

Tulang Bawang, Warta9.com – DPRD Tulang Bawang melayangkan surat panggilan kepada Dinas Sosial Pemkab setempat terkait polemik pengadaan bantuan sosial berlogo BMW yang disoroti berbagai pihak. DPRD meminta komitmen Pemkab untuk memberikan rincian refocusing dan realokasi anggaran penanganan Covid-19.

Dimana hingga saat ini DPRD belum menerima rincian anggaran berbagai bantuan sosial yang masuk dalam penanganan Covid-19 di kabupaten tersebut.

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tulang Bawang, Morisman menduga pembagian paket sembako Covid-19 berlogo BMW Bupati Winarti itu ada unsur kepentingan politik. Terkait kejanggalan-kejanggalan tersebut pihaknya telah melayangkan surat panggilan kepada instansi terkait.

“Iya, Senin (29/6) kita gelar hearing bersama Dinas Sosial untuk meminta data bansos serta keterangan proses pengadaan paket sembako melalui PT. Mubarokah Jaya Makmur (MJM) yang ditunjuk sebagai pihak ketiga,” kata Morisman, belum lama ini.

Senada disampaikan Sekretaris Komisi IV DPRD, Mica Santoso. Menurutnya hearing dilakukan pihaknya untuk meminta data pengadaan bantuan sosial penanganan Covid-19 yang dinilai ada kejanggalan.

Dimana hingga saat ini pihaknya belum menerima data laporan bansos penanganan Covid 19 di Tulang Bawang, seperti Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT), penerima kartu sembako anggaran APBN serta bantuan sejenis lainnya.

“Anehnya Pemkab Tulang Bawang belum juga memberikan data laporan kepada DPRD, berapa refocusing anggaran yang di pangkas di setiap SKPD untuk anggaran Covid-19,” terang Mica yang merupakan politisi Golkar ini.

Sebelumnya bantuan sosial Covid 19 berlogo BMW Bupati Tulang Bawang, Winarti ini juga mendapat sorotan dari Kejaksaan Negeri Bulang Bawang. Dimana pihak Kejaksaan akan melakukan pengumpulan data karena dinilai banyak kejanggalan.

“Kita menilai ada kejanggalan dalam penyaluran Bansos berlogo BMW Bupati Tulang Bawang Hj. Winarti yang melibatkan pihak ketiga. Tahap awal kita lakukan pengumpulan data. Untuk seterusnya akan kita lanjutkan jika ditemukan indikasi penyimpangan,” kata Kepala Kejaksaan Negeri Tulang Bawang Dyah Ambarwati melalui Kasi Intelijen (Kastel), Raden Akmal, belum lama ini.

Untuk diketahui Pemkab Tulang Bawang melalui Dinas Sosial (Dinsos) dan Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) menunjuk PT. Mubarokah Jaya Makmur (MJM) selaku pihak ketiga dalam pengadaan 27 ribu paket sembako Covid-19 dengan pagu anggran Rp4.050 miliar.

Bantuan sosial tersebut di bagikan kepada warga terdampak virus corona di 15 kecamatan yang tersebar di empat kelurahan dan 147 kampung Kabupaten Tulang Bawang.

Berdasarkan penulusuran warta9.com, didapat satuan harga jual tertinggi berbagai paket sembako tersebut. Dari berbagai sumber didapat harga susu cap enak Rp10 ribu, gula pasir 1 kg Rp15 ribu, sabun mandi merk GIV Rp2 ribu, terigu mila 1 bungkus Rp8,500 dan minyak goreng satu botol 900 ml Rp11 ribu.

Sedangkan paket sembako tersebut berisi susu cap enak 2 kaleng, minyak goreng kemasan 900 ml satu botol, sabun mandi merek GIV 3 buah, gula pasir 1 kg, dan terigu mila 1 bungkus. Lima jenis sembako tersebut jika di total per paket Rp60.500.

Jumlah harga per paket sembako tersebut jika dikalikan 27.000 paket sembako maka dana yang digunakan sebesar Rp1.633.500.000, ditambah pajak PPH dan PPN sebesar 11,5 % Rp296.635.000. Untuk itu total belanja plus pajak sebesar Rp1.930.135.0000.

Indikasi penggelembungan harga ini menguat berdasarkan kontrak kerja dua jenis pengadaan bantuan sosial sebesar Rp4.050.0000.0000.

Dua pengadaan itu terdiri dari bansos paket sembako Rp2.578.500.000 dan paket beras berlogo BMW sebesar Rp1.471.500.000. Jika dibandingkan dari pagu pengadaan bansos sembako sebesar Rp2.578.l,5 miliar, maka terdaparlt sisa dana sebesar Rp648.365.000.

Sementara penerima bantuan sosial mengeluhkan buruknya kualitas beras yang dibagikan. Kemudian juga diduga timbangan yang seharusnya 5 kg per paket itu diduga sengaja dikurangi.

“Selain timbangan kurang, beras 5 kg yang dikemas dalam karung berlogo BMW itu kualitasnya sangat buruk,” ujar salah satu penerima yang meminta namanya tidak disebutkan. (W9-Wan)

Baca Juga: https://warta9.com/kejari-tulang-bawang-cium-aroma-tak-sedap-pengadaan-bansos-berlogo-bmw/

Pos terkait