Akibat kejadian itu, dilaporkan sedikitnya 52 orang tewas dan sekitar 70 lainnya terluka dalam peristiwa tersebut.
Melansir dari The Guardian, Sabtu (30/09/2023), Wakil Inspektur Jenderal Polisi Munir Ahmed mengatakan, pengebom itu meledakan dirinya dekat kendaraan salah satu Perwira Polisi.
“Pengebom meledakkan dirinya di dekat kendaraan wakil inspektur polisi,” kata Kata Munir.
Saat peristiwa ledakan itu, terdapat sekira 500 orang ada di lokasi,
Berdasarkan fakta peristiwa selama ini, menurut Baluchistan yang telah menyaksikan sejumlah serangan pemberontak dan kelompok militan, namun serangan tersebut biasanya menargetkan pasukan keamanan.
Taliban Pakistan telah berulang kali mengonfirmasi bahwa mereka tidak menargetkan tempat ibadah dan warga sipil.
Laporan AP menyebutkan bahwa pengeboman pada Jumat terjadi beberapa hari setelah pihak berwenang meminta polisi waspada maksimal, dengan mengatakan bahwa militan dapat menargetkan kumpulan massa pada perayaan Maulid Nabi Muhammad.
Pernyatraan keras dari Presiden Pakistan Arif Alvi yang mengutuk serangan bom bunuh diri dan meminta pihak berwenang memberikan semua bantuan yang mungkin diberikan kepada korban luka dan keluarga korban.
Menteri Dalam Negeri sementara Sarfraz Bugti juga mengecam pengeboman dan mengungkapkan belasungkawanya atas hilangnya nyawa. Dia mengatakan tindakan yang menargetkan orang-orang pada prosesi Maulid Nabi Muhammad adalah sebuah tindakan keji.
Pemerintah Pakistan telah menetapkan hari libur nasional untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad dan Presiden Alvi serta Perdana Menteri sementara Anwaarul-haq-Kakar dalam pesan terpisah menyerukan persatuan dan agar masyarakat mematuhi ajaran Nabi Muhammad SWT.
Belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas bom bunuh diri ini.
Pada hari ini pula, sebuah ledakan melanda masjid yang terletak di lokasi kantor polisi di Distrik Hangu, Provinsi Khyber Pakhtunkhwa. Petugas polisi setempat bernama Shah Raz Khan mengonfirmasi bahwa tujuh orang terluka.
Dia mengatakan masjid yang terbuat dari bata lumpur itu ambruk karena dampak ledakan dan tim penyelamat sedang memindahkan puing-puing untuk mengeluarkan jamaah dari reruntuhan.
Sejauh ini belum ada yang mengaku bertanggung jawab dan tidak jelas apa yang menyebabkan ledakan ketika sekitar 40 orang sedang salat di masjid. Sebagian besar jemaah adalah petugas polisi. (**)