Tari Kolosal “Keratuan Darah Putih” Pukau Undangan Wisuda Universitas Teknokrat

banner 970x250

 

Tari Kolosal “Keratuan Darah Puth” memuau para Undamgan Wisuda Universitas Teknokrat. (foto : ist)

Bandarlampung, Warta9.com – Acara Wisuda Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) memang beda. Selain acara seremoni kegiatan wisuda, beberapa pentas seni juga dipertunjukkan.

Bacaan Lainnya

Salah satu tari yang dipertunjukkan oleh mahasiswa UTI yang tergabung UKM Tari Teknokrat.

Pentas tari yang memukau undangan Wisuda Universitas Teknokrat tari kolosal “Keratuan Darah Putih”.

Tari kolosal ini menceritakan, pada zaman dulu di daerah Lampung hiduplah seorang raja di Keratuan Pugung. Raja tersebut mempunyai 2 orang putri yaitu Putri Sinar Alam dan Putri Sinar Kaca.

Karena kecantikan dan keagunan Putri Sinar Alam, konon sampai mengeluarkan cahaya sampai ke seberang pulau Jawa.

Kehidupan warga yang tenang tiba-tiba terusik oleh datangnya para perompak.
Karena dengan adanya sinar yang terpancar membuat Sultan Gunung Jati dari kerajaan Banten datang ke Lampung untuk mencari sinar tersebut.

Perjalanan Sunan Gunung Jati penuh rintagan, bertemu degan para perampok ketika dalam perjalanan.

Ketika Sunan Gunung Jati datang ke Pugung, ia melihat putri dari Ratu Pugung maka ia mengutarakan maksud tujuanya untuk mempersunting putri dari kerajaan pugung.

Pada saat itu, Raja Pugung menolak untuk menikahkan putri pertamanya mereka degan alasan harus dari pugung demi megobati kekecewaan Sunan Gunnng Jati, maka raja menikahkan dengan putri keduanya yaitu Sinar Kaca.

Ahirnya Sunan Gunung Jati menikah degan Putri Sinar Kaca dan dikaruniai putra yang bernama Minak Gejala Bidin.

Waktu terus berlalu, tahun terus berganti namun cahaya itu tak lekang oleh waktu.

Ahirnya setelah setahun kemudian Sultan Gunung Jati datang lagi ke Pugung dan bermaksud untuk mempersunting Putri Sinar Alam. Dan akhirnya Ratu Pugung meberikan restu untuk menikahkan putri pertamanya dengan Sultan Gunung Jati.

Ahirnya, Puntri Sinar Alam menikah dengan Sultan Gunung Jati dan dikarunia seorang putra yang bernama Minak Gejala Ratu.

Pada akhirnya, Minak Gejala Bidin yang merupakan Putra dari Sinar Kaca dan Sultan Gunung Jati diberi amanat untuk memimpin di Keratuan Melinting

Sedangkan Minak Gejala Ratu putra dari Sinar Alam dan Sultan Gunung Jati diberi amanah untuk memimpin Keratuan Darah Putih di Pesisir Kalianda. Kemudian, menak Gejala Ratu menikah degan putri Sultan Aceh yakni Tun Penatih dan meneruskan ahli waris Keratuan Darah Putih. (W9-jm)

 

banner 970x250

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.