Diprotes Nelayan, Kapal Tongkang Penyedot Pasir di Labuhan Maringgai Tinggalkan Lokasi

Lampung Timur, Warta9.com – Diduga ada kapal tongkang yang melakukan aktifitas menyedot pasir laut di pulau Sekopong Labuhan Maringgai Lampung Timur, sehingga menimbulkan protes nelayan meresakan nelayan.

Kapolsek Labuhan Maringgai Polres Lampung Timur Kompol Yaya Karyadi, S. Ag, M.Si, melaporkan, pada Jumat 6 Maret 2020 sekitar pukul 09.00 WIB di Pelelangan Desa Margasari Labuhan Maringgai telah berkumpul masyarakat nelayan sekitar 50 orang. Masyarakat mendengar adanya kapal tongkang yang melakukan aktifitas menyedot pasir laut di pulau Sekopong yang meresakan masyarakat nelayan.

Informasi adanya kapal tongkang penyedot pasir dari Ari, belek pekerjaan nahkoda speed boat, alamat dusun X Desa Margasari, bahwa di pulau sekopong ada lima unit kapal : 1. Kapal Tongkang, 1. Tagboat (penarik tongkang), 1. Kapal penyedot pasir dan 2. kapal kasko.

Mendapat informasi itu, masyarakat kumpul di pelelangan dan berencana untuk berangkat ke pulau Sekopong. Kemudian sekira pukul 11.00 WIB, sekitar 27 orang dengan menggunakan 2 unit kapal kasko berangkat pulau Sekopong untuk melihat dan mengusir kapal tongkang tersebut.

Mendengar protes nelayan, sejumlah aparat datang di lokasi pelelangan ikan Desa Margasari. Pejabat yang datang antara lain, Camat Labuhan Maringgai, Indrawati, S.Sos dan staf, Kapolsek Labuhan Maringgai Kompol Yaya Karyadi, S.Ag, M. Si dan anggota. Ketua HNSI Provinsi Bayu Witara,
Pokdar Kamtibmas Kec. Lb. Maringgai Agustinur Tri Handoyo, Kades Masgasari, Wahyu Jaya dan Anggota Koramil Labuhan Maringgai sebanyak 3 anggota.

Sekira pukul 13.30 WIB, Kasat Polair dan anggota, Kapolsek Labuhan Maringgai dan anggota, anggota Koramil Labuhan Maringgai dan Ketua HNSI Provinsi berangkat ke lokasi untuk memastikan adanya kapal tongkang penyedot pasir.

Atas peristiwa ini masyarakat menuntut agar, Kapal tongkang penyedot pasir tersebut berhenti beroperasi dan pergi dari pulau Sekopong. Apabila pihak yang berwenang tidak bisa menyelesaikan permasalahan ini, maka masyarakat nelayan akan mendatangi dan menarik paksa kapal tersebut minggir ke pancer penet.

Setelah didatangi tim, kapal tongkang akhirnya bertolak meninggalkan lokasi pulau Sekopong. Perahu pengantar bahan makanan yang disewa kapal tongkang diamankan oleh masyarakat penet di lokasi. Setelah datang rombongan Forkopimcam dan bermusyawarah akhirnya kedua kapal pengantar bahan makanan (ransum) tersebut dikembalikan lagi ke pemiliknya. Situasi di Desa Margasari dalam keadaan aman kondusip. (W9-jam)

Pos terkait