Arinal Djunaidi di Mata Anaknya, Bapak Sosok yang Sangat Mengayomi

TATAP MUKA DENGAN MASYARAKAT – Sebagai Caleg Isfan gencar melakukan tatap muka dengan masyarakat. (foto : ist)

Bandarlampung, Warta9.com – Gubernur Lampung Ir. H. Arinal Djunaidi, merupakan sosok kepala keluarga yang memberi kebebasan anak-anaknya untuk mentukan pilihan atau jalan hidupnya. Ia terbilang sosok Bapak yang humanis sehingga kadang-kadang menjadikan anak sebagai kawan. Tapi, di mata putranya, Isfansa Mahani, ST, Gubernur Lampung yang baru dilantik bersama wakilnya Chusnunia Chalim, Arinal adalah sosok Bapak yang mengayomi dan punya cara tersendiri dalam mendidik anak-anaknya.

Kepada wartawan sebelum pelantikan Arinal Djunaidi sebagai Gubernur Lampung, Isfansa Mahani lulusan Fakultas Teknik UGM ini bercerita soal sosok Bapak Arinal Djunaidi dan Ibunya Hj. Riana Sari.

Sebagai anak, kata Isfan panggilan akrab Isfansa Mahani, ia, kakak dan adiknya sangat menghormati kedua orang tua. Meski Bapaknya pernah mengatakan bahwa anak sebagai teman, tapi Isfan menilai bahwa kedua orangtuanya mempunyai cara tersendiri dalam mendidik anaknya. Ayahnya mengganggap teman bagi anaknya, bukan berarti seperti teman-teman dalam bergaul. Tapi menganggap anaknya sebagai teman agar tidak terlalu kaku dalam berkomunikasi.

Menurut Isfan yang telah terpilih sebagai anggota DPRD Kota Bandarlampung ini, Bapak sebagai kepala keluarga atau pemimpin dalam mendidik anaknya bertiga menanamkan disiplin. Ia tidak serta merta mengarahkan atau mengharuskan anaknya mengikuti keinginannya. Dengan caranya mendidik sehingga anak-anaknya mengerti apa yang diinginkan oleh orang tuanya yaitu disiplin dan bertanggungjawab. “Artinya sebagai kepala keluarga Bapak sangat mengayomi sekali. Dalam sehari-harinya mengajak bercanda dan lain-lain. Begitu juga Ibu selalu mengasihi kami anaknya,” ujar Isfan.

Meski sosok Arinal tegas dan menanamkan disiplin kepada anak-anak, Isfan mengatakan kalau Bapak dan Ibunya tidak pernah marah. “Bapak dan Ibu itu gak pernah marah. Artinya, gak pernah marah itu, meluapkan emosi atau amarah mengambil tindakan saat anak melakukan kesalahan. Tapi bapak punya cara sendiri yaitu dengan memberi pengertian,” kata Isfan.

Menurut pemuda yang masih lajang ini, tidak ada orang tua yang tidak marah bila melihat anaknya melakukan kesalahan. Tapi ayahnya punya cara tersendiri saat marah dengan cara memberi pengertian dan kelembutan dalam membetuk pribadi anak. Bukan dimanja, anaknya malah dilatih mandiri. Ini dirasakan Isfan saat ia belajar di UGM Yogyakarta bapaknya cuma empat kali menengoknya. “Jadi, bukan berarti kami dimanja. Tapi orang tua kami punya cara tersendiri dalam mendidik anak-anaknya,” ujar Isfan.

Terjun ke Politik Bukan Dipaksa

Saat di bangku sekolah, Isfan tidak tertarik untuk terjun ke organisasi. Meski saat itu, Bapak nya Arinal Djunaidi sudah menjadi pejabat di Pemprov Lampung. Ketika masuk kuliah di UGM, Isfan baru terjun ke organisasi. Karena waktu itu ayahnya berpesan agar dia belajar masuk organisasi. Karena dari organisasi akan belajar dan mendapat ilmu di luar bangku kuliah.

Dari organisasi yang diikuti selama kuliah di UGM Yogyakarta, menjadi titik balik bagi Isfan. Ia masuk organisasi ekstra kampus HMI dan menjadi ketua di himpunan. Ayahnya pun senang saat Isfan masuk HMI dan organisasi lain. Sebab, Arinal Djunaidi juga mantan Ketua Umum HMI Cabang Bandarlampung.

Atas dasar pengalaman dalam berorganisasi di kampus dan luar kampus tersebut, maka atas izin orang tua Isfan masuk dunia politik. Jadi bukan faktor paksaan masuk dunia politik, tapi berdasarkan ilmu yang diperoleh dari kampus dan pengalaman beorganisasi, Isfan ingin berbuat untuk masyarakat Bandarlampung melalui lembaga legislatif.

Oleh karena itu, saat dirinya ditetapkan sebagai calon Legislatif dari Partai Golkar Dapil IV Bandarlampung meliputi Kecamatan Sukarame, Sukabumi dan Tanjungsenang, maka sejak Agustus 2018 dia mulai terjun ke masyarakat untuk memperkenalkan diri. Selama bertemu konstituen atau calon pemilih, Isfan selalu menyampaikan dalam setiap pertemuan, jangan melihat dirinya sebagai anak gubernur Lampung terpilih. Ia menyampaikan hal itu, jangan sampai ada yang menilai aji mumpung. “Saya ingin menghilangkan stigma itu, sehingga saya selalu sampaikan kepada konstituen. Karena saya ingin menjadi anggota Dewan sesuai jalurnya mengikuti mekanisme dengan tidak henti-hentinya bertatap muka dengan masyarakat hingga menjelang Pemilu pertengahan April 2019,” ujar Isfan.

Jadi, Isfan kembali mengatakan bahwa terjun ke dunia politik bukan memanfaatkan ayahnya sebagai gubernur Lampung terpilih. Itu dinilai sebagai pandangan yang keliru. Karena ia punya visi misi tersendiri untuk mengabdikan diri dan berbuat untuk masyarakat Bandarlampung melalui lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Ia menyadari bahwa di dunia politik, tidak ada musuh abadi dan teman sejati.

Namun, ia akan berusaha untuk berbuat yang terbaik. Ia pun memegang teguh pesan Bapaknya. “Pikiran kamu, hati kamu, ucapan kamu dan niat kamu harus selalu lurus,” kata Isfan mengingat pesan Bapaknya.

Arinal-Nunik Selalu Amanah
Sebagai anak Gubernur Lampung, Isfan ikut menjaga nama baik bapaknya dan mendoakan agar bapaknya Arinal Djunaidi dan Chusnunia Chalim Wakil Gubernur Lampung, tetap istiqomah dan selalu amanah membawa Lampung lima tahun kedepan lebih baik.

Harapan Isfan terhadap Bapak dan ibunya serta Ibu Wakil Gubernur Lampung Chusnunia, selalu amanah dalam menjalankan tugas. Karena jabatan menurut Isfan bukan segalanya. Sebagai anak, Isfan berpesan kepada Bapaknya agar mendengarkan aspirasi rakyat yang ingin pembangunan Provinsi Lampung lebih baik lagi dan kesejahteraan masyarakat meningkat.

Isfan mengetahui persis sosok ayahnya. Bahwa ayahnya Arinal Djunaidi merupakan pribadi yang tulus untuk mengabdi. “Dengan harapan kedepan di bawah kepemimpinan Arinal-Nunik Lampung lebih berjaya, amin,” pungkas Isfan. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.