Data Mining dan Keamanan Digital, Oleh : Heni Sulistiani, M.Kom*

Warta9.com – Salah satu tantangan terbesar di era revolusi industri 4.0 saat ini adalah mengembangkan dan menerapkan teknologi informasi (TI) dalam berbagai aktivitas sehari-hari.

Keberadaan smartphone tentu saja dapat memudahkan kita semua dalam berbagai hal, mulai dari penyusunan agenda, pemenuhan kebutuhan, bekerja, berkomunikasi dan lain sebagainya. Peningkatan penggunaan smartphone menyebabkan bertumpuk pula jumlah data saat ini. Namun, banyaknya data tersebut belum diidentifikasikan. Bahkan masih terdapat data-data yang memiliki struktur tidak karuan. Oleh karena itu, diperlukan suatu teknik atau cara yang dapat dimanfaatkan untuk merapihkan data agar nantinya dapat digunakan diberbagai bidang. Teknik tersebut adalah data mining.

Data mining sendiri merupakan proses penggalian informasi yang bersumber dari tempat penyimpanan data dalam jumlah yang besar. Data mining dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk melakukan prediksi atau ramalan, klasifikasi, dan klustering dengan cepat dan tepat mulai dari prediski harga barang, minat pelanggan, riset pasar, harga saham, hingga dan masih banyak lagi. Teknik data mining dilakukan dengan memanfaatkan data-data transaksi yang ada di e-commerce ataupun sosial media. Data mining pun dapat digunakan sebagai sumber utama dalam melakukan aksi kejahatan digital. Untuk itu, kita sebagai pengguna aktif di internet harus berhati-hati dalam pengisian data-data yang bersifat privasi, karena data privasi yang disebarluaskan di internet merupakan tanggungjawab pengguna, penyelenggara software development dan pemilik layanan. Jadi, jangan sampai data disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab.

Bagaimana caranya untuk mencegah penyalahgunaan data yang sifatnya privasi? Berikut tips bagi anda untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan data bahkan pencurian data baik di e-commerce, email, penggunaan aplikasi maupun dunia perbankan:

Jangan lupa untuk menyalakan notifikasi aplikasi pada smartphone. Pengaturan ini dapat anda lakukan pada saat pertama kali melakukan instalasi. Pengembang aplikasi kerap menambahkan beberapa fitur keamanan, salah satunya adalah pengaktifan notifikasi ke email atau nomor ponsel yang terdaftar. Hal ini dilakukan agar dapat memantau aktivitas apa saja yang dilakukan di aplikasi tertentu yang menggunakan data atau akun pribadi anda.
Ubahlah password atau PIN secara berkala. Jangan malas untuk mengubah password atau PIN anda minimal satu bulan sekali. Hal ini untuk mencegah terjadinya pengaksesan secara ilegal ke aplikasi atau akun pribadi anda.

Jangan beritahu siapapun tentang password, PIN ataupun OTP. Jika ada pemberitahuan yang meminta kode PIN atau OTP melalui ponsel dan itu bukan anda yang menggunakan, maka segeralah keluar atau logout dari aplikasi dan jangan berikan data apapun.

Jangan beberkan nomor kartu. Jangan pernah memberikan nomor kartu ataupun kode CVV anda kepada orang lain. Karena dapat mengakibatkan terjadinya pembobolan rekening nasabah.

Jangan sering-sering menggungakan kartu debit saat berbelanja. Pada saat berbelanja dengan menggunakan kartu debit, kasir akan menginputkan nomor yang tertera pada kartu anda ke komputer kasir. Lebih baik menggunakan e-money atau transfer non-tunai.

Gunakanlah data seluler. Khususnya untuk transaksi-transaksi perbankan. Hal ini dikarenakan, banyak data nasabah yang dicuri setelah menggunakan WiFi saat mengakses internet banking.

Gunakanlah kata sandi yang rumit tapi mudah diingat. Untuk mencegah terjadinya pencurian data, sebaiknya gunakan kata sandi kombinasi yang terdiri dari huruf besar, huruf kecil, angka dan simbol khusus.
Jangan membuka iklan di internet. Jika anda membuka website, biasanya akan muncul iklan di beranda website yang anda akses. Abaikan iklan yang tidak jelas kontennya, sebaiknya jangan asal klik iklan yang muncul.
Terapkan verifikasi dua langkah. Verifikasi ini dapat berupa password dan kode rahasia yang digunakan untuk mengakses aplikasi.

Pastikan data-data privasi anda tidak disalahgunakan oleh orang lain. Selamat mencoba agar data anda tetap aman. (*Pakar Data Mining/Dosen Universitas Teknokrat Indonesia)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.