Gubernur Arinal Djunaidi Berharap Kongres Bahasa Lampung I Menjadi Tonggak Pelestarian Budaya, Bahasa, dan Aksara Lampung

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi membuka Kongres Bahasa Lampung I. Gubernur menyerahkan cinderamata kepada Kepala Badan Bahasa. (foto : ist)

Bandarlampung, Warta9.com — Gubernur Lampung Arinal Djunaidi membuka Kongres Bahasa Lampung I, di Bukit Randu, Bandarlampung, Kamis (8/12/2022).

Gubernur Arinal Djunaidi berharap Kongres pertama ini menjadi tonggak dalam pelestarian budaya, bahasa, dan aksara Lampung.

Kongres ini sendiri akan dilaksanakan selama dua hari yaitu pada 8 sampai 9 Desember 2022. “Saya minta pada Kongres ini dapat merumuskan strategi menggali, memelihara, dan mengembangkan bahasa Lampung,” ujar Gubernur Arinal.

Gubernur Arinal menjelaskan, bahwa kebudayaan suatu bangsa merupakan indikator yang mencirikan tinggi atau rendahnya martabat dan peradaban suatu bangsa. Kebudayaan tersebut dibangun oleh berbagai unsur, seperti bahasa, sastra dan aksara, kesenian dan berbagai sistem nilai yang tumbuh dan berkembang dari masa ke masa.
“Kebudayaan Nasional dibangun atas berbagai kebudayaan daerah yang beragam warna dan corak, sehingga merupakan satu rangkaian yang harmonis dan dinamis.

Oleh karena itu, tidak disangkal bahwa bahasa, sastra, aksara daerah, kesenian dan nilai-nilai budaya daerah merupakan unsur penting dari kebudayaan yang menjadi rangkaian kebudayaan nasional,” ujarnya.

Gubernur Arinal menyampaikan Provinsi Lampung adalah salah satu Provinsi di Indonesia yang memiliki kekayaan bahasa dan budaya daerah yang patut dibanggakan. Kebanggaan itu direpresentasikan pada motto Provinsi Lampung yang“Sai Bumi Ruwa Jurai”.

Provinsi Lampung memiliki kekayaan bahasa dan budaya daerah serta aksara Lampung yang diwarisi oleh para leluhur Bumi Lampung. Dari jumlah bahasa daerah yang ada di Indonesia sebanyak 719 hanya ada 12 aksara daerah termasuk aksara Lampung.

“Pemerintah Provinsi Lampung terus berupaya menjaga kelestarian bahasa daerah, khususnya Bahasa Lampung untuk melakukan pembiasaan menggunakan bahasa daerah dan menjadikannya kebanggaan dengan cara pelibatan ekosistem yang luas yang dimulai dari keluarga, sekolah, dan masyarakat,” jelasnya.

Sebagai upaya untuk mengoptimalkan hal tersebut, Gubernur Arinal bersyukur hari ini dapat terselenggara Kongres Bahasa Lampung yang Pertama. “Tentu saja melalui momentum ini saya harapkan menjadi tonggak terhadap pelestarian budaya, bahasa dan aksara Lampung,” ujarnya.

Penandatangan Nota Kesepakatan
Dalam kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan nota kesepakatan antara Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dengan Pemprov Lampung. Penandatangan kerjasama ini dilakukan langsung oleh Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Prof. Dr. E Aminuddin Azis, MA, Ph.D.

Nota kesepakatan antara Pemprov Lampung dan Badan Bahasa berkaitan dengan pengembangan, pembinaan dan perlindungan bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah di Provinsi Lampung.

Dalam Kongres Bahasa Lampung I ini digelar seminar dengan menghadirkan sejumlah ahli antara lain, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Prof. Dr. Endang Aminuddin Azis, MA, Ph.D. Dr. Herry Jogaswara
(Kepala Organisasi Riset Arkeologi, Bahasa, dan Sastra, BRIN). Prof. Dr. Sunyono, M.Si (Dekan FKIP Universitas Lampung). Drs. H. Sulpakar, MM (Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung) dan Ir. H. Ansori Djausal, MT, (Budayawan Lampung).

Kemudian pada panel 2, menghadirkan pembicara Prof. Dr. Titik Pudjiastuti (Guru Besar Universitas Indonesia), Prof. Suwarna, M.Pd (Guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta), Dr. Farida Ariyani, M.Pd (Kaprodi MPBKL, FKIP Universitas Lampung), Dr. Sudirman AM, M.Hum.
(Dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Metro) dan Dr. Junaiyah H. Matanggui, M.Hum. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.