Jadi Tuan Rumah, MWC NU Metro Timur Ajak Sukseskan Peringatan HSN 2019

Metro, Warta9.com – Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Metro Timur, Kiai Nurrahmat mengajak dan menyeru kepada seluruh Pengurus MWC dan seluruh Pengurus Badan Otonom (Banom) serta kader NU di Kecamatan ini untuk bersatu menyusukseskan Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di Kota Metro.

Ajakan dan seruan Nurrahmat itu tentu bukan tanpa alasan, sebab Peringatan HSN se-Kota Metro pada tahun 2019 ini dipusatkan di Kecamatan Metro Timur dengan demikian MWC NU Metro Timur menjadi tuan rumah peringatan HSN yang jatuh setiap tanggal 22 Oktober.

“Kepada seluruh Pengurus MWC dan seluruh Pengurus Banon mulai Muskimat NU, GP Ansyor dan Banser, Fatayat NU, PMII, IPNU dan IPPNU, dan Pagar Nusa mari kita sama-sama sukseskan Peringatan Hari Santri, peringatan tahun ini dipusatkan di Metro Timur, jadi kita adalah tuan rumahnya”, kata Nurahmat pada acara Pengajian Lailatul Ijtima’ yang diadakan di Masjid Baiturahman Kampung Banten Kelurahan Iring Mulyo, Selasa (15/10/2019) malam.

Nurrahmat dalam kesempatan itu tak lupa mengucapan terimakasih kepada pengurus Masjid Baiturahman yang telah memberikan izin untuk ditempati untuk pengajian Laikatul Ijtima’.

Bahkan moment pengajian Lailatul Ijtima’ itu dia gunakan untuk mengajak jamaah Masjid Baiturahman untuk selalu mengamalkan faham Ahli Sunnah Waljamaah (Aswaja) Annahdliyah dan mengarahkan putra-putrinya masuk ke wadah organisasi NU (Badan otonom) serta mengarahkan anak-anaknya untuk sekolah di lembaga pendidikan di bawah naungan NU, sebab saat ini NU di Kota Metro telah memiliki lembaga pendidikan dari tingkat PEndidikan anak usia dini (Paud) sampai tingkat Perguruan Tinggi.

Pada bagian lain, H Khaoirudin atas nama Takmir Masjid Baiturrahman menyatakan rasa bahagia dan mengaku mendapatkan kehormatan kedatangan Pengurus MWC NU Metro Timur meski diakuinya bila Masjid Baiturahman bukan Masjid NU namun amaliyahnya mayoritas jamaahnya sama dengan amaliyah NU dan bahkan secara terang-terangan dirinya adalah orang NU karena pernah menjadi santrinya KH Said Aqil Siroj.

Sementara Ketua Rois Suriyah MWC NU Metro Timur, Kiai Nuryanto yang menyampaikan tausiyah mengatakan bila NU didirikan untuk berjuang, NU tidak membuat amalan sendiri tapi NU melaksanakan ajaran-ajaran ulama yang yang sanadnya sampai Nabi Muhammad SAW, sehingga tidak perlu khawatir bila ikut amaliyah NU Insa Allah akan selamat dunia dan akhirat.

“NU ini ajarannya ikut ajaran Ulama dan Wali Songo dengan faham Aswaja, jadi yang amaliyahnya ikut tuntunan Nabi Muhammad dan juga yang dilakukan oleh para sahabat Nabi, makanya sholat tarawehnya 20 rekat plus 3 rekaat witir, itu karena mengikuti sahabat Umar Bi Khotob, selain itu NU juga mengikuti tradisi yang dilakukan oleh Wali Songo seperti peringatan kematian 3, 7, 40, 100 hari dan peringatan setahun serta 1000 harinya yang diisi dengan dhikir, tahlil dan membaca Surat yasin, amalan ini benar dan bila dihadiakan kepada keluarga ahli kubur”, jelasnya.

Menurut dosen IAIN Kota Metro itu, dulu sebelom Wali Songo mengajarkan agama Islam, ketika ada kematian maka yang dilakukan membuat sesajen, maka amalan yang menyimpang yang penuh dengan kemusrikan itu dirubah menjadi amalan yang bernilai ibadah disamping bisa menghibur ahli musibah dengan bersilaturahmi selama 7 hari dengan kegiatan dhikir dan membaca Yasin bersama.

“Lanjutkan tradisi kirim doa melalui pembacaan tahlil dan pembacaan surat yasin untuk dihadiahkan kepada keluarga yang telah meninggal, Insa Allah akan sampai dan diterima ahli keluarga yang telah meninggal,” pungkasnya. (W9-joko)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.