Kasus Penganiayaan di BKD Lampung, Kabid Mutasi Dicopot

Inspektur Provinsi Lampung Fredy saat memberi keterangan kepada wartawan. (foto : ist)

Bandarlampung, Warta9.com – Deny Rolind Zabara resmi dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Bidang (Kabid) Mutasi pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Lampung.

Pencopotan oknum Kabid itu dikarenakan kasus penganiayaan terhadap alumni Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) yang sedang magang di BKD Lampung.

Bacaan Lainnya

Hal itu disampaikan Inspektur Provinsi Lampung Fredy SM, saat dimintai keterangan wartawan, di Kantor Gubernur, Kamis (10/8/2023).

Menurut Fredy, pencopotan itu merupakan instruksi Gubernur Arinal Djunaidi dalam rangka mendukung pemeriksaan terkait kasus tersebut. “Ini sudah ditindaklanjuti pak gubernur, sudah memberhentikan yang bersakutan dari jabatannya,” kata Fredy.

Dia menyebutkan, oknum kabid tersebut sudah diperiksa Inspektorat Lampung dan mengakui telah melakukan penganiayaan. “Kemarin sudah diperiksa sampai jam 10 malam. Dia mengakui melakukan itu,” jelasnya.

Meski demikian, dia mengatakan, hingga saat ini baru Deny yang mengakui melakukan tindakan tersebut. “Sementara baru satu yang mengakuinya,” ujar Fredy.

Karena itu, Inspektorat juga akan memanggil korban penganiayaan tersebut untuk dimintai keterangan.

Disinggung kekosongan jabatan Kabid Mutasi BKD Lampung yang kini kosong, Fredy menyebut akan ditentukan oleh Kepala BKD, Meiry Hartika Sari. “Itu nanti kewenangannya Kepala BKD. Pasti terisi, tetap ada, kan masih ada bawahannya. Yang penting sudah ditindaklanjuti oleh pak Gubernur,” tandasnya.

Sementara, Plh Kepala Dinas Kominfotik Lampung Achmad Saefulloh mengatakan, untuk surat pemberhentiannya akan ditandatangani Gubernur Arinal Djunaidi. “Apabila kedepannya akan ada proses hukum, maka beliau dibebastugaskan dari jabatannya sebagai kabid. Nanti SK-nya segera ditandatangani pak gubernur,” jelas Saefulloh.

Dia menjelaskan, berdasarkan pengakuan Deny, penganiayaan itu dikakukan hanya pembinaan saja.
“Dalam pengakuannya, itu hanya pembinaan saja. Untuk menanamkan jiwa korsa,” tutupnya. (W9-jam)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.