Kepala LLDikti Sangat Mengapresiasi Berbagai Prestasi yang Diraih Universitas Teknokrat

Kepala LLDikti Wilayah II Prof. Dr. Iskhaq Iskandar memberi sambutan pada wisuda Universitas Teknokrat Indonesia. (foto : ist)

Bandarlampung, Warta9.com – Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah II Prof. Dr. Iskhaq Iskandar, MSc, sangat mengapresiasi prestasi-prestasi yang telah diraih oleh Universitas Teknokrat Indonesia (UTI).

“Suatu kebanggaan bagi kita semua, dimana UTI salah satu PTS di Sumatera menjadi perguruan tinggi terbaik di ASEAN. Bukan lagi di Sumatera atau Nasional, tapi ASEAN. Ini sangat membanggakan, semoga prestasi ini diikuti oleh PTS lainnya di Sumatera,” ujar Prof. Iskhaq Iskandar, dalam Wisuda Universitas Teknokrat Indonesia, yang digelar di Gelanggang Mahasiswa Dr. HM. Nasrullah Yusuf, Rabu (21/12/2022).

Wisuda diawali dengan pembukaan Rapat Senat yang dibuka oleh Rektor Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) Dr. HM. Nasrullah Yusuf, SE, MBA.

Wisuda juga dihadiri oleh Pembina Yayasan Pendidikan Teknokrat Hj. Hernaini, SS., M.Pd. dan Ketua Yayasan Pendidikan Teknokrat Dewi Sukmasari, SE, MSA, CA, Akt. Juga hadir secara daring, Ketua Forum Rektor Indonesia (FRI) Prof. Dr. Mohammad Nasih, SE., MT., Ak, Wakil Rektor UTI Dr. Mahathir Muhammad, SE, MM, para wakil Rektor dan Dekan.

Prof. Iskhaq mengatakan, wisuda ini merupakan janji para wisudawan
kepada bapak dan ibu semua untuk mewujudkan apa yang dicita-citakan ketika pertama kali mengantarkan putra-putri terbaik bapak Ibu untuk dititipkan di UTI. “Saya ikut berbahagia atas capaian yang sudah diraih oleh putra-putri terbaik bapak dan ibu sekalian yang hari ini sebentar lagi insya Allah akan dinobatkan menjadi seorang sarjana. Tentu ini perjalanan panjang putra-putri terbaik bapak dan ibu sekalian adalah salah satu catatan penting dalam perjalanan hidup mereka dan doa-doa dari bapak dan ibu semua telah mengantarkan mereka mencapai paripurna proses akademik,” ujar Prof. Iskhaq.

Ada tiga pesan dari Kepala LLDikti Wilayah 2 Prof Iskhaq kepada para wisudawan.

Pertama, gelar akademik yang disandarkan menandakan telah berilmu. Maka tetap rendah hati, bangun karakter dan akhlak mulia. Karena itu, lengkapi kompetensi akademik dengan perilaku mulia.

Kedua, makani tujuan pendidikan. Proses pendidikan di UTI memang sudah berakhir. Menjadi sarjana bukan berarti berhenti belajar. Tapi hendaknya, terus belajar sepanjang hayat. Setelah menjadi sarjana merupakan awal dengan membuka wawasan menjadi Ulil Albab.

Ketiga, pakaian toga warna hitam simbul kebodohan. Maknanya, usai belajar dari UTI sudah hilang kebodohan. Peci toga yang digunakan segi lima juga mempunyai makna. Sehingga para sarjana dituntut untuk lebih inovatif, kreatif dan pola pikir yang luas.

Kemudian saat wisuda dilakukan pemindahan kucir, lanjut Prof. Iskhaq, saat masih belajar menggunakan otak kiri. Sekarang setelah diwisuda, maka wisudawan dituntut untuk bisa berpikir lebih luas menggunakan otak kanan dengan melakukan inovasi.

Kepala LLDikti, sangat mengapresiasi prestasi-prestasi yang telah diraih oleh UTI. “Suatu kebanggaan bagi kita semua, dimana UTI menjadi perguruan tinggi terbaik di ASEAN. Bukan lagi di Sumatera atau Nasional, tapi ASEAN,” ujar Prof. Iskhaq.

Karena itu, Prof. Iskhaq meminta izin kepada UTI untuk menularkan program pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh UTI ke sekolah-sekolah.

Prof Iskhaq juga berpesan kepada wisudawan yang menjadi duta UTI untuk menjaga almamater dengan mengukir prestasi.

Dalam Wisuda UTI, Ketua Forum Rektor Indonesia (FRI) juga Rektor UNAIR Prof. Dr. Mohammad Nasih, SE, MT, Ak, memberi sambutan secara daring. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.