Bandarlampung, Warta9.com – Mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) PTS Terbaik ASEAN kembali mengukir prestasi di tingkat nasional.
Kali ini prestasi ditorehkan oleh UKM Tari Teknokrat yang meraih juara 1 Nasional pada ajang perlombaan Pekan Seni Mahasiswa (Peksema) 2022 yang diadakan oleh Universitas Bengkulu secara online dari tanggal 18 Maret – 27 Mei 2022. Dimulai dari pendaftaran pada 18 Maret – 4 April 2022, Teknikal meeting lomba 6 April, pengumpulan karya 27 Mei 2022 dan pengumuman pemenang 3 Juni 2022.
Tim Tari UKM Teknokrat membawakan tarian kreasi berjudul “Nyeluang Bungo Titegh”. Tarian ini merupakan buah karya dari Sandika Ali, S.Pd, M.Pd, sebagai penata tari dan Rudi Darmawan sebagai penata music.
Menurut Sandika Ali, tarian ini diilhami dari prosesi panggil hujan masyarakat Desa Tuba, Lampung Timur yang diperkirakan sudah ada sejak masyarakat masih menganut kepercayaan Hindu Bairawa yang dilakukan pada saat memasuki masa tanam dan musim kemarau. Sementara “Nyeluang Bungo Titegh” berarti sebuah doa yang dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui media bunga melati, bunga kantil dan pembakaran setanggi. Proses ini ditutup dengan belangiran mata air.
Ajang perlombaan tari Peksema 2022 Universitas Bengkulu diikuti sebanyak 33 perguruan tinggi di Indonesia. Setelah dilakukan lomba, Tim Tari Universitas Teknokrat Indonesia keluar sebagai juara 1 Nasional. Juara 2 Universitas Negeri Jakarta dan juara 3 Universitas PGRI Silampari Sumsel.
Mahasiswa yang mengikuti perlombaan ini antara lain Nia Ragilia, Laisha Amilna Hayurian, Putri Elisa, Marwa Maudini dan Sintia Karolin. “Kami sangat tidak menyangka atas pencapaian ini, dikarenakan begitu banyak kendala selama proses Latihan. Termasuk membagi waktu antara kuliah dan Latihan. Tapi kami syukuri bahwa pengorbanan kami tidak sia-sia,” ungkap Nia, Ketua UKM Tari Teknokrat.
Wakil Rektor Universitas Teknokrat Indonesia Dr. H. Mahadir Muhammad, SE, MM mengapresiasi penampilan tari UKM Teknokrat sehingga meraih juara 1 nasional. Universitas Teknokrat mendukung dan memfasilitasi mahasiswanya untuk dapat meraih prestasi hingga tingkat nasional.
Ade Dwi Putra, M.Kom, Pembina UKM Tari Teknokrat mengatakan, penari-penari yang ikut kompetisi ini sangat antusias dalam mengikuti perlombaan, terlihat dari semangat merela dalam proses latihan.
Bagaimana cara mereka membagi waktu antara kuliah dan latihan patut di apreasiasi dan merasa pantas dengan capaian yang diraih saat ini. Hanya saja kita tidak boleh berpuas diri sampai disini, karena kedepannya masih banyak ajang-ajang perlombaan lain yang akan diikuti. “Terus mengembangkan potensi dan saling koreksi kekurangan masing-masing dari proses latihan agar kedepannya akan semakin banyak prestasi lagi untuk UKM Tari Teknokrat dikancah nasional,” ujar Ade Dwi Putra. (W9-jam)
