Pers dan Media Online, Selamat Hari Pers Nasional 2022*

HARI Pers Nasional (HPN) diperingati setiap tanggal 9 Februari. Hari Pers Nasional bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang dibentuk pada 9 Feberiari 1946.

Peringatan HPN 2022 dilaksanakan di Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara. Sudah tiga kali HPN diperingati saat pandemi melanda Indonesia. Tahun 2022, berharap HPN bisa diperingati dengan normal. Tapi, tiba-tiba awal Februari Covid-19 varian Omicron kembali meledak.

Kawan-kawan pengurus PWI dari seluruh Indonesia termasuk PWI Provinsi Lampung tentunya ibu-ibunya IKWI Lampung juga turut memeriahkan HPN di Kendari.

HPN sendiri ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 5 Tahun 1985, di mana pers nasional memiliki sejarah perjuangan dan peran penting dalam pembangunan Bangsa dan Negara Indonesia.

Perjalanan cikal bakal pers nasional di nusantara baru secara konkret muncul pada Januari 1907 lewat terbitnya surat kabar nasional pertama yang berbahasa Melayu. Yakni, surat kabar ‘Medan Prijaji’ didirikan tokoh pers yang juga tokoh kebangkitan nasional, RM Djokomono Tirto Adhi Soerjo.

Mengutip beberapa artikel tentang pers Indonesia, surat-surat kabar “nasional” kerap menjadi lawan tangguh surat-surat kabar kolonial berbahasa Belanda. Pers nasional itu sendiri tonggak berdirinya baru pada 13 Desember 1937 seiring berdirinya Naamloze Vennootschap (NV) Kantor Berita Antara.

Pers nasional sempat berkembang pesat bersamaan dengan bergulirnya pergerakan nasional hingga revolusi fisik kemerdekaan Indonesia (1945-1949). Namun, kebebasan pers sempat terkungkung di rezim Orde Lama dan Orde Baru.

Kini, tertuang berbagai harapan bagi kemajuan dunia pers. Seperti diungkapkan Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin berbicara soal rencana rancangan regulasi mengenai Hak Publikasi (Publisher Rights). Pemerintah terus mengupayakan keseimbangan ekosistem media di Tanah Air.

Hal tersebut bukan hanya sekadar melindungi kepentingan pers nasional dalam menghadapi dominasi media baru, namun juga untuk menjaga ekosistem media agar dapat dinikmati secara berimbang.

Pers dan Media Online
Pengaruh internet (interconnected-networking) sangat besar bagi dunia komunikasi saat ini. Bisa dikatakan internet telah mengubah semua aspek kehidupan manusia. Perubahan ini berdampak pada bentuk komunikasi dan penyampaian informasi antara seorang dengan lainnya. Berkat internet dan kemajuan teknologi penunjangnya, penyebaran informasi meluas dan menjadi lebih mudah dan cepat. Yang lebih leluasa lagi, saat ini, maaf kalau saya salah mengistilahkan TV Youtube, menjamur bisa semua media atau individu membuat dan menyebarkan melalui media sosial.

Manusia mengalami evolusi dalam hal kebiasaan mendapatkan berita yang telah berjalan hampir satu abad dimana telah terjadi beberapa inovasi teknologi. Dari media cetak ke radio, kemudian dari radio ke televisi, dan selanjutnya ke internet. Meski pada saat setiap sistem berita yang baru bermunculan, sistem yang lama pada kenyataannya tetap dipergunakan. Terbukti hingga saat ini media cetak masih eksis. Contoh di Lampung, meski sudah menjamur media siber, tapi media cetak juga tak kalah menjamur. Masih menjamurnya media cetak, kalau penulis amati karena media cetak, maaf kalau ada yang tidak berkenan, Media Cetak lebih besar pendapat iklan dan advertorial di instansi pemerintah. Tapi, asumsi itu belum tentu benar, karena media siber yang dikelola dengan baik dan profesional, juga lebih besar pendapatannya.

Di era digitalisasi ini berarti pada saat ini terdapat banyak berita yang tersedia dari berbagai sumber dan dikirim dengan berbagai jenis teknologi. Sehingga, orang dengan mudah mencari informasi melalui Android.

Bersamaan dengan HPN 2022, Saya mengucapkan Selamat Hari Pers Nasional 2022 kepada seluruh insan pers Indonesia. Selamat berdiskusi dan semoga konvensi ini dapat membuahkan masukan komprehensif, utamanya dalam membangun kedaulatan nasional di bidang teknologi informasi dan digitalisasi media. Juga dengan harapan intimidasi pers tak lagi menghantui wartawan profesional di negeri ini. Tapi, jangan juga baru bisa nulis, sudah membuat media online yang belum tersertifikasi oleh Dewan Pers, sehingga artikel-artikel yang dimuat cenderung untuk kepentingan pribadi atau kelompok. Sehingga wartawan yang profesional, ikut terseret-seret citranya karena ada media-media yang orientasi visi dan misi tertentu. Tabik puun tabik nabik. *(Jamhari, Pemred Warta9.com)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.