Ada Pesawat Aeromodeling dalam Akademik Expo Universitas Teknokrat

Firman Fahrudin, mahasiswa Universitas Teknokrat pembuat pesawat Aeromodeling. (foto : ist)

Bandarlampung, Warta9.com – Ada pesawat terbang dalam Akademik Expo 2022 yang diadakan oleh Universitas Teknokrat Indonesia, di Gelanggang Mahasiswa Dr. HM. Nasrullah Yusuf, Selasa (5/7/2022).

Ada Pesawat remot control buatan Firman Fahrudin, mahasiswa Teknik Elektro Universitas Teknokrat Indonesia angkatan 2020, asal Desa Bandar Agung Kecamatwn Bandar Sribawono Kabupaten Lampung Timur. Pesawat RC, merupakan pesawat yang memiliki scala 1:100 dari pada pesawat aslinya, pesawat model atau sering juga disebut dengan istilah Aeromodeling, Aeromodeling sendiri adalah pesawat yang umumya dikendalikan dengan remot controlwat glombang radio oleh pilot darat.

Pesawat RC (Remot control) yang diciptakan Firman berukuran jumbo, yaitu dengan ukuran 350x300cm, dengan menggunkan bahan sterofom dan tambahan multiplek.

Untuk daya supalay elektroniknya menggunakan baterai dengan daya dorong menggunakan motor brushless di kedua sayapnya.

Menurut Firman, saat ini, pesawat aeromodelling banyak digunakan untuk pemotretan udara, monitoring pemetaan bahkan banyak digunakan di bidang militer yang saat ini sedang menjadi isu hangat di berbagai negara. Penggunaannya yang luas tentunya diiringi dengan kemajuan dan perkembangan sistem kendali otomatis pada pesawat, sehingga pilot hanya perlu menginput data posisi dimana pesawat harus terbang dan pesawat akan terbang mengikuti jalur tanpa harus dikendalikan secara langsung. oleh pilot, teknologi ini dikenal sebagai drone (Pesawat tanpa awak). Perlu diketahui bahwa drone tidak hanya terbatas pada kendaraan pesawat terbang saja misalnya helikopter, kapal laut, kapal selam, mobil dan lain-lain.

Peminat aeromodelling yang ingin memulai kegiatan ini dapat mengunjungi atau menghubungi asosiasi aeromodelling setempat atau terdekat untuk mendapatkan informasi dan bimbingan teknis. Selain itu juga, dapat diperoleh melalui massa baik cetak maupun elektronik tentang kedirgantaraan pada umumnya dan aeromodelling pada khususnya.

Di Indonesia sendiri kata Firman, memiliki komunitas salah satunya yang bernama “Komunitas Aeromodeling Indonesia (KAI)” yang memiki tujuan untuk mewadahi teman-teman penghoby Aeromodeling Indonesia yang berdiri sejak tahun 2015. “Dalam komunitas itu sendiri kami sering sering (Berbagi ilmu) seputar aeromodeling,” kata Firman.

Pesawat Aeromodelling sendiri memiliki 2 tipe yaitu lane of site (LOST sejauh mata memandang) dan FPV (first-person view), Untuk jarak penerbangan pesawat Aeromodeling tipe lane of site yaitu 500-1000m dan untuk tipe FPV bisa sampe berkilo-kilo meter sesuai yang kita butuhkan dengan tambahan elektronik yang lebih bagus, dan untuk ketinggian sendiri yaitu maksimal 120m. Untuk harga sendiri yang paling umum penghobby aeromodeling 2 juta untuk tipe yang standar dengan lebar 100-150 cm.

Keberadaan pesawat Aeromodeling buatan Firman yang ikut dipamerkan dalam Academik Expo, mendapat perhatian dan apresiasi tersendiri dari Wakil Rektor Universitas Teknokrat Dr. H. Mahathir Muhammad, SE, MM. Mahathir mengatakan, dengan pesawat Aeromodeling, dapat memotivasi mahasiswa lainnya untuk terus melakukan inovasi. (W9-jam)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.