Dampak Corona, Pemusatan Latihan Atlet Lampung Diliburkan

Bandarlampung, Warta9.com – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Lanpung, meliburkan pelaksanaan Pemusatan Latihan Provinsi (Pelatprov) PON XX/2020 Papua selama 14 Hari, terhitung sejak 18 Maret 2020. Hal tersebut diambil menyikapi endemi virus Covid-19 atau Corona.

Keputusan diambil oleh KONI Lampung, merujuk pada Instruksi pemerintah pusat dan Gubernur Lampung, Nomor : 440/1022/06/2020, tetanggal 16 Maret 2020 tentang antisipasi dan kesiapsiagaan manghadapi infeksi corona virus diseasi (COVID 19) di Provinsi Lampung, ditanda tangani langsung oleh Gubernur Lampung.

“Keputusan meliburkan Pelatda atlet PON ini penting, karena selaku warga negara wajib taat dengan pimpinan. Akan tetapi, masing – masing cabor dan pelatih tetap menjalankan latihan sebagaimana mestinya,” kata Ketua Harian KONI Lampung, Hannibal. Disela rapat dengan pelatih Pelatda. Selasa (17/3).

Kadispora Lampung itu menuturkan, penegasan tentang libur nya Pelatda atlet PON sangat penting. Sebab, virus yang sedang menyebar secara dunia sangat berbahaya. Namun, perlu diketahui juga pelaksanaan PON Papua 2020 sudah tinggal beberapa bulan lagi. Artinya, fokus dan konsentrasi pelatih terhadap capaian prestasi di PON mendatang harus tetap menjadi konsentrasi kita semua.

“Hasil itu, ditentukan oleh persiapan dan perencanaan. Ketika, perencanaan dan persiapan minim, maka akan berdampak hasil negatif. Oleh akrena itu, kita harus fokus PON, tidak ada tawar menawar lagi bahwa latihan tetap berjalan terus meski ada wabah virus Corona. Jangan sampai istirahat, silahkan disiasati oleh masing – masing pelatih,” tegasnya.

Hal senada diungkapkan Wakil Ketua II KONI Lampung, Frans Nurseto mengatakan perlu dipahami oleh teman-teman pelatih atlet Pelatda PON bahwa meliburkan pemusatan latihan, bukan berarti meniadakan latihan dimasing – masing cabor. Akan tetapi, pelatih wajib mensiasati tehnik dan pola latihan yang sudah berjalan.

“Kalau teman – teman pelatih meliburka total hingga 30 Maret 2020, maka akan berdampak pada konsisi atlet yaitu kembalinya kondisi atlet seperti awal Januari 2020 kemaren,” kata Frans Nurseto.

Oleh karena itu, Lanjut Babe sapaan akrabnya. Selaku Waketum II Bidang prestasi perlu menyampaikan peraturan Pelatda atlet PON yang harus di taati oleh masing – masing atlet. Yaitu, Pertama. TC latihan tetap ada, tetapi harus dipantau dan dikawal ketat oleh masing – masing pelatih. Kedua, pengamanan mess atlet diperketat, dan tidak boleh ada orang luar masuk, kemudian hindari atlet untuk keluar masuk Mess.

Selanjutnya, Ketiga, bagi atlet yang TC di wilayah keramaain dan berpotensi mengundan wabah virus corona mohon kiranya dihetikan, diantaranya Renang, Soff Ball dan Bass Ball, Senam, dan atlet.

“Untuk yang lain, mohon untuk mengaturnya. Dan saya perlu tegaskan bahwa TC atlet PON tetap,” pungkasnya. (W9-ha)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.