Dandim 0410/KBL Beri Kuliah Umum Mahasiswa Baru Teknokrat, Tentang Bela Negara dan Menjaga NKRI

Bandarlampung, Warta9.com – Komandan Kodim 0410/Kota Bandarlampung Letkol Inf. Romas Herlandes, SE, MSi, MM, mewakili Danrem 043/Gatam, memberi kuliah umum kepada mahasiswa baru Universitas Teknokrat Indonesia yang sedang mengikuti Propti Gelombang II, Jumat (20/9/2019).

Dalam paparannya, Dandim menyampaikan materi tentang “Menumbuhkan Semangat Bela Negara untuk Menjaga Keutuhan NKRI.

Menurut Dandim Letkol Inf. Romas Herlandes, Indonesia dengan luas wilayah yang terbentang dari sabang sampai Maraoke, dengan ribuan pulau, tentunya banyak negara yang ingin menginvasi Indonesia. Bentuk invansi atau ancaman yang ada bukan militer, tapi non militer.

Caranya dengan melakukan perang proksi (Proxy war) yaitu perang aktor non-negara yang terjadi karena dorongan atau mewakili pihak lain yang tidak terlibat dalam pertempuran militer.

Tujuan dari Proxy war kata Dandim, ingin mengusai suatu negara dengan cara memasukkan ancaman dengan berbagai cara. Baik melalui agama, budaya, teknologi informasi, bahkan parlemen dan lain-lain. Termasuk peredaran narkoba yang marak di Indonesia.

Letkol Inf. Romas mencontohkan, ada negara adidaya, kini menjadi berantakan dan terpecah belah karena perbedaan agama, suku, bahasa dan ekonomi karena tidak ada perekatnya. “Kita tidak ingin negara kita terpecah belah karena perbedaan agama, suku, bahasa dan kesenjangan ekonomi. Kita tidak ingin ada negara Sumatera, Jawa, Sunda, Kalimantan, Sulawesi dan lain-lain,” ujar Dandim.

Hingga saat ini kata Dandim 0410/KBL, potensi untuk memisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. masih ada. Persoalan di Papua, Aceh masih belum selesai. Karena itu sebagai generasi muda perlu menjaga. Mahasiswa sebagai kaum milenial harus ikut menjaga keutuhan NKRI.

Mengenai perkembangan dan kemajuan teknologi informasi saat ini, tidak bisa dihindari. Tentunya, kemajuan teknologi berdampak pada perubahan pola hidup bagi masyarakat. Sehingga sekarang cenderung masyarakat hidup individualisme. Lalu tidak ada rasa kepedulian sesama.

Menurut Dandim, masyarakat sekarang sibuk dengan androidnya. Teman yang ada sekarang banyak dari dunia maya. Padahal teman dunia maya itu tidak bisa menolong kita disaat kita mengalami sakit. Ini semua terjadi karena pengaruh android, sehingga kehidupan cenderung individualisme.

Letkol Inf. Romas melanjutkan, dengan kemajuan teknologi juga berpengaruh pada informasi. Bahayanya informasi yang banyak berkembang merupakan berita bohong (hoax). Berita hoax sangat marak, apalagi menjelang pemilu atau Pilkada. Banyak berita yang diterima secara mentah tanpa mengecek kebenaran informasi tersebut.

Keaneragaman Indonesia sampai saat ini masih terpelihara, karena Pancasila. Karena Pancasila yang digagas oleh pendahulu bangsa ini sangat bermakna. Mulai dari sila pertama hingga sila kelima. Dari sila pertama sampai ke lima berurutan tidak bisa dilompat, karena urutannya itu mengandung makna dalam membangun Bangsa Indonesia.

“Mari kita pelihara Pancasila. Pancasila itu abadi. Jangan ada yang pernah mengatakan akan mengganti ideologi Pancasila. Karena Pancasila perekat Bangsa Indonesia,” ujar Dandim.

Usai penyampaian materi moderator M. Najib Dwi Satria, SKom, MT, wakil Rektor III Teknokrat memberi kesempatan kepada mahasiswa menyampaikan pertanyaan. Mahasiswa berebut maju kedepan dan diberi kesempatan secara bergantian. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.