Danpos Bohongi Panglima TNI

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa

Jakarta, warta9.com – Ternyata Peristiwa penyerangan Posramil Gome di Bukit Tepuk, Kampung Jenggernok, Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua berbuntut panjang. Pasalnya peristiwa ini menyebabkan tiga prajurit TNI gugur ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB) pada Kamis (27/1/2022) itu merupakan kelalaian Komandan Pos.

Alhasil, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa marah karena ada kebohongan dalam laporan kronologi penyerangan tersebut.

Menurut Andika, terdapat kejanggalan mengenai kronologi kejadian yang telah dilaporkan Komandan Pos (Danpos) sehingga tim investigasi Kodam melakukan penyelidikan lebih lanjut dan menemukan fakta baru.

“Ternyata hasilnya berbohong. Yang terjadi bukan yang dilaporkan. Yang terjadi disembunyikan Danki, Komandan Pos,” kata Andika saat pertemuan bersama Tim Hukum TNI melalui akun YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa, Jumat (18/3/2022).

Kendati begitu, Andika membenarkan peristiwa itu ada penyerangan yang dilakukan kelompok bersenjata. Namun ada peran Komandan Kompi yang tidak memperhitungkan dan menyepelekan tempat para anggotanya bertugas sehingga mengakibatkan terjadinya penyerangan tersebut.

“Ada peran Danpos dengan penggelaran anggota di tempat yang tak diperhitungkan dan disepelekan. Hasil investigasi menyatakan ada kebohongan komandan pos terkait kronologi penyerangan Posramil Gome oleh kelompok bersenjata,” kata Panglima TNI.

Dengan terbuktinya ada kejanggalan yang disebabkan kebohongan laporan Danpos, Panglima TNI meminta agar Danpos tersebut diproses hukum sesuai dengan bobot pelanggarannya.

Terkait masalah tersebut, Jendral Andika langsung memerintahkan Puspom TNI bersama Puspom TNI AD untuk segera menindak lanjutinya.

“Ini terbukti ada kelalaian. Proses hukum komandan pos agar menjadi pembelajaran,” ucapnya.

Jenderal Andika menegaskan, dirinya selalu berfikir bagaimana melindungi anggotanya. “Kita di sini semua memikirkan dukungan, kemudian bagaimana melindungi anggota, di sana hanya begini-begini aja rupanya. Maksudnya pertimbangannya pendek sekali. Hanya soal oh kita dapat uang tambahan untuk pengamanan di situ, dikorbankan semua. Jadi saya ingin ada proses hukum untuk Danpos ini,” kata Panglima TNI. (**)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.