Dibebani Utang Rp12 Triliun, PTPN VII Terus Merugi

Dirut PTPN VII Muhammad Hanugroho dalam sebuah acara. (foto : ist)

Bandarlampung, Warta9.com – PTPN VII sejak tahun 2014 terus mengalami kerugian sampai sekarang. Perusahaan plat merah yang bergerak bidang perkebunan berkantor pusat di Bandarlampung ini belum berani bicara untung. Padahal perusahaan perkebunan ini pernah meraup laba ratusan miliar.

Menurut Direktur Komersial PTPN VII Achmad Sudarto, dalam sebuah acara di Palembang beberapa waktu lalu, perusahaan ini baru menargetkan untung tahun 2021. Itu pun kalau beberapa usulan program disetujui Komisaris.

Sementara itu, Direktur Utama PTPN VII Muhammad Hanugroho membeberkan problem perusahaan perkebunan ini. Problem yang dialami PTPN VII bahwa perusahaan ini masih mempunyai utang cukup besar yaitu Rp12 triliun. Utang sebesar itu kata Oho panggilan akrab Hanugroho seperti dilansir AntaraNews, untuk investasi sepanjang tahun 2008-2014.

Pada masa itu lanjut Oho, PTPN VII melakukan peremajaan sawit, karet dan investasi pada pabrik gula untuk revitalisasi.Sehingga menyerap modal cukup besar.

Masih kata Oho, utang yang ditanggung PTPN VII tidak saja pada perbankan. Tapi juga utang supplier atau mitra kerja perusahaan yang beroperasi di Lampung, Sumatera Selatan dan Bengkulu.

Terkait hal itu, lanjut Oho telah dilakukan restrukturisasi utang sudah dilakukan PTPN VII sebanyak tiga kali terhitung dari 2016-2018. Karena itu, Dirut menargetkan posisi recovery keuangan sekitar 2 hingga 3 tahun lagi.

Pernah Laba Rp252 Miliar
PTPN VII biasanya selalu melakukan ekspos akhir tahun atau awal tahun kepada media. Tapi dalam beberapa tahun ini perusahaan perkebunan ini tidak pernah lagi ekspos.

Dalam eskpos awal tahun 2008, PTPN VII pernah membukukan laba 2007 sebesar Rp252,6 miliar, naik 142,1 persen dibandingkan laba 2006 Rp177,7 miliar. Kenaikan laba ini karena naiknya harga komoditi antara lain, sawit, karet, tebu dan teh. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.