Gubernur Arinal Gendong Kambing Saburai, Staf UPTD Balai Pembibitan Dibuat Kaget

Gubernur Arinal Djunaidi menggendong anakan kambing Saburai. (foto : ist)

Pesawaran, Warta9.com – Kalau ada pejabat atau tokoh yang ingin nyalon kepala daerah mencari dengan menggendong balita sudah biasa. Tapi apa yang dilakukan Gubernur Lampung Ir. Arinal Djunaidi ini, luar biasa.

Buka lagi balita yang dia gendong, tapi anakan kambing digendong oleh Arinal Djunaidi, saat meninjau pembibitan Kambing Saburai ke UPTD Balai Pembibitan Ternak Kambing Dinas Peternakan Provinsi Lampung, Negeri Sakti, Kecamatan Gedong Tataan, Pesawaran, Selasa (10/3/2020).

Saat meninjau kandang pembibitan kambing Saburai, Arinal Djunaidi berkeliling ke kandang untuk melihat-lihat kambing. Saat Arinal melihat anakan kambing yang berada di luar kandang langsung dia pegang. Tanpa canggung meski masih mengenakan baju dinas, usai menghadiri Musrenbang Kabupaten Tanggamus, Arinal langsung menggendong anakan kambing.

Karuan saja apa yang dilakukan Gubernur Lampung itu membuat kaget Plh. Kepala UPTD Balai Pembibitan Ternak Kambing Kusmiati dan stafnya termasuk peternak. “Kaget tidak menyangka Pak Gubernur langsung menggendong anakan kambing. Kami benar-benar kaget,” ujar salah satu pegawai UPTD Balai Pembibitan.

Plh. Kepala UPTD Balai Pembibitan Ternak Kambing Kusmiati merasa bangga dan senang mendapat kunjungan Gubernur Arinal. Dengan adanya kunjungan Gubernur di wilayah kerjanya, maka menambah semangat kerja pegawai UPTD.

Kusmiati lebih lanjut menjelaskan, bahwa UPTD memiliki luas lahan sekitar 7,7 hektare. Di tempat tersebut dimanfaatkan untuk pembibitan kambing saburai sekitar 138 ekor. “Kambing Saburai ini merupakan hasil persilangan kambing peranakan etawa betina dengan kambing boer jantan. Dan kambing saburai ini sudah ditetapkan sebagai kambing Provinsi Lampung pada tahun 2015,” jelas Kusmiati.

Terkait PAD 2020, Kusmiati menjelaskan, bahwa UPTD Balai Pembibitan Ternak Kambing ditargetkan PAD 2020 sekitar Rp83 juta. Tahun lalu, PAD kita ditargetkan sekitar Rp12 juta.

“Untuk mencapai target PAD tersebut, kita melakukan upaya di antaranya memberikan pakan yang cukup terhadap budidaya kita, dan melakukan pengobatan secara rutin agar ternak sehat dan berkembang dengan bagus. Sehingga mampu berkembang biak dengan baik,” ujarnya. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.