Bandarlampung, Warta9.com – Gubernur Lampung Ir. Arinal Djunaidi melakukan persiapan kunjungan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto ke Pulau Pasaran Kota Karang, Teluk Betung Timur Bandarlampung, dengan meninjau centra ikan teri tersebut, Jum’at (11/2/2022).
Dalam peninjauan itu, Gubernur Arinal didampingi oleh Kadis Perikanan dan Kelautan Provinsi Lampung Liza Derni, Karo Administrasi Pimpinan Provinsi Lampung Yudy Hermanto, dan Kasat Pol PP Provinsi Lampung Zulkarnain.
Gubernur Arinal menyempatkan diri bersama Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Lampung melihat langsung aktivitas nelayan di pulau pasaran Kota Karang, salah satunya sebagai penghasil ikan teri asin.
Usai melakukan peninjauan, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi berdiskusi dengan masyarakat sekaligus menampung berbagai aspirasi masyarakat mulai dari permintaan perbaikan infrastruktur jalan, pertashop, hingga Cold Storage.
Dalam memberikan kemudahan bagi para nelayan, Gubernur Arinal mengajak nelayan Pulau Pasaran untuk turut tergabung dalam Program Kartu Petani Berjaya (KPB).
Melalui Program KPB, jelas Gubernur Arinal, maka para nelayan akan mendapatkan berbagai macam kemudahan, diantaranya kemudahan dalam mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Kalau diperlukan, terkait masalah KUR, semua petani, baik itu petani kebun, petani padi, petani ternak, petani ikan, wajib mendapatkan pinjaman apabila dibutuhkan, dan tanpa ada biaya,” tegas Gubernur Arinal.
Kunjungan Gubernur Arinal Djunaidi mengingat empat tahun silam. Sebelum menjadi Gubernur, Arinal Djunaidi ke pulau Pasaran dengan naik becak. Saat mengunjungi Pulau Pasaran pagi itu, Arinal Djunaidi naik bentor.
Gubernur Arinal Djunaidi disambut hangat oleh Ketua KTNA Kota Bandarlampung Toto Heriyanto, Wilan Kesuma, Ketua Poklasar Hendrik Ketua RT-09 Said RT-10 Suhaidi dan sejumlah kelompok nelayan.
Ketua Kelompok Pengelola dan Pemasar (Poklasar) Usaha Bahari Pulau Pasaran Kota Karang Toto Heriyanto menyampaikan di Pulau Pasaran ada dua RT dengan penduduk sekitar 1500 jiwa. Di pulau ini ada 5 Poklasar. Setiap Poklasar membawahi
49 pengolah dan satu kelompok produk turunan. Kemudian ada Pokdakan, Kelompok Budi Daya Kerang Hijau dan Kelompok Ranjungan. (W9-jam)
