Bandarlampung, Warta9.com — Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Lampung Arinal Djunaidi memastikan pasca pemilihan umum (Pemilu) 2024 Golkar Lampung tetap solid.
Adanya riyuh-riyuh politik pasca Pemilu 2024, dinilai biasa. Arinal Djunaidi juga Gubernur Lampung ini memastikan Golkar Lampung Solid hingga menyambut pemilihan kepala daerah (Pilkada) mendatang.
Penegasan itu, disampaikan Arinal Djunaidi dalam acara buka bersama dengan seluruh ketua dan sekretaris DPD Partai Golkar Kabupaten/Kota se-Lampung, di Posko Pemenangan Golkar di Rawalaut Bandarlampung, Minggu (31/4/2024).
Arinal mengatakan, Partai Golkar sangat fungsional bukan instruksional, sehingga solidaritas perlu dijaga, agar tidak ada perpecahan.
Lebih lanjut Arinal mengatakan, di Golkar memang ada kebebasan berbicara dan mengeluarlarkan kemampuannya tanpa dibatasi. Sehingga kalau ada kader yang berpendapat lain merupakan hal yang biasa. Tapi, pada waktunya, kader akan tetap solid dalam menjalankan perintah partai.
“Kebebasan berbicara, kebebasan berekspresi dan menunjukan kemampuan tidak dibatasi di Golkar. Dan pada momentum berpuasa ini kita kumpul bersama seluruh Ketua DPD Golkar kabupaten/kota. Ini artinya Golkar di Lampung tetap solid menuju Pilkada,” kata Arinal sembari menunggu waktu berbuka tiba.
Sementara itu, Sekretaris DPD Partai Golkar Lampung Ismet Roni mengatakan, kegiatan buka bersama ini memang rutin dilakukan setiap tahunnya.
“Hari ini kita kumpul seluruh ketua dan sekretaris DPD II di 15 kabupaten/kota melaksankan kegiatan rutin kita setiap tahunnya,” kata Ismet.
Ismet mengungkapkan, menyambut Pilkada 2024 pihaknya sedang melakukan evaluasi untuk kader yang akan ditugaskan maju pada perhelatan Pilkada serentak 2024. “Kita termasuk DPD II akan merapatkan untuk dikirimkan nama-nama ke DPD I dan segera kita serahkan ke DPP siapa yang bakal direkom untuk maju pada Pilkada,” terangnya.
Ismet juga menuturkan, pada momen buka bersama kali ini pihaknya sekaligus memberikan laporan terkait hasil Pileg dan Pilpres 2024. Perolehan suara dan kursi Partai Golkar di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota bertambah.
“DPRD provinsi bertambah satu kursi, kemudian DPRD kabupaten/kota dari 84 kursi menjadi 94 kursi. Artinya naik tiga persen. Walaupun untuk kursi DPR RI tidak tambah tetapi suara partai bertambah,” ujar Ismet juga Anggota DPRD Provinsi Lampung ini. (W9-jm)
