Kepala BPS : Untuk Mempertahankan dan Meningkatkan Cpaian yang Telah Diraih Provinsi Lampung Dibutuhkan Kolaborasi dan Sinergi yang Kuat

Kepala BPS Provinsi Lampung Endang Retno Sri Subiyandani.

Bandarlampung, Warta9.com – Dalam Diskusi Publik tentang capaian pembangunan Provinsi Lampung Periode 2019-2022, yang digelar Bappeda Provinsi Lampung, di Aula Bappeda, Jumat (10/3/2023), nara sumber Kepala BPS Provinsi Lampung Endang Retno Sri Subiyandani, menyampaikan, untuk mempertahankan bahkan meningkatkan capaian yang telah diraih Provinsi Lampung pada tahun 2022 lalu, dibutuhkan kolaborasi dan sinergi yang kuat antara pemerintah Provinsi Lampung dengan seluruh institusi terkait bersama seluruh lapisan masyarakat Lampung.

Endang Retno Sri Subiyandani, mengatakan, bahwa PDRB ADHB Provinsi Lampung pada tahun 2022 mencapai Rp414,13 Triliun, sementara PDRB ADHB per kapita Provinsi Lampung mencapai Rp45,10 juta per tahun.

Angka kemiskinan Provinsi Lampung terus mengalami penurunan, meskipun masih diatas tren nasional. Namun menunjukkan perkembangan yang baik dalam angka penurunan kemiskinannya. Pada September 2022 angka kemiskinam Provinsi Lampung mencapai 11,44% atau turun sebesar 0,13 persen dibandingkan bulan Maret 2022.

Kepala BPS menambahkan bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka Lampung berada pada posisi ke-5 terendah di Sumatera dan berada pada posisi ke-15 terendah se-Indonesia sebesar 5,86%.

Semua capaian ini merupakan hasil kerja keras yang sudah dirancang dengan matang atau by design oleh Pemerintah Provinsi Lampung yang melibatkan seluruh stake holder terkait.

Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis UNILA Prof. Dr. Nairobi, SE, M.Si, menyampaikan beberapa aspek yang perlu menjadi perhatian untuk menjaga momentum pemulihan pasca pandemi dan situasi ekonomi global yang diperkirakan mengalami perlambatan, yaitu : pentingnya meningkatkan sumber-sumber energi untuk menunjang aktivitas ekonomi salah satunya potensi listrik.

Lalu hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah yang dikelola oleh pelaku ekonomi lokal Lampung, melalui peningkatan industri pengolahan. Selain itu juga biaya logistik yang terkait dengan infrastruktur.

Sementara itu Prof. Dr. Irwan Sukri Banuwa, M.Si menyampaikan bahwa dalam rangka meningkatkan produktivitas hasil pertanian, luncuran program untuk mendorong hilirisasi produk unggulan pertanian juga menjadi bagian penting dalam meningkatkan daya saing dan nilai tambah.

Transformasi sektor pertanian untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing dilakukan melalui peningkatan kapasitas dan keterampilan petani, intensifikasi teknologi, industrialisasi, serta penguatan hilirisasi komoditi.

Semangat transformasi ekonomi dari pemerintah pusat melalui hilirisasi produk (komoditas) tertentu disambut baik oleh pemerintah daerah.

Dengan kontribusi sektor pertanian sebesar 28% dan industri pengolahan yang mencapai hingga 18% dalam struktur perekonomian, ini diyakini menjadi modal untuk terus memperkuat kinerja industri pengolahan berbasis pertanian sebagai salah satu akselerator dalam pertumbuhan ekonomi daerah. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.