Komisaris Ajak Insan PTPN VII Kompak Bangun Kejayaan PTPN VII

Lampung Selatan, Warta9.com – Dewan Komisaris PTPN VII melakukan kunjungan secara maraton dari Kantor Direksi ke beberapa unit kerja di wilayah Lampung selama enam hari, sejak Kamis (2/7/20).

Pada hari kedua, Jumat (3/7/20), setelah rapat dengan jajaran manajemen di Kantor Direksi Bandarlampung, rombongan yang dipimpin Komisaris Utama Nurhidayat bertolak ke PTPN VII Unit Kedaton di Way Galih. Didampingi Direktur PTPN VII Doni P. Gandamihardja, Nurhidayat menginspeksi kebun karet Afdeling I Unit Kedaton. Turut hadir, Senior Executive Vice President (SEVP) Operatin II yang membidangi komoditas karet Dicky Tjahyono. Juga SEVP I Fauzi Omar dan SEVP Business Support Okta Kurniawan.

Sebagai tuan rumah, Manajer PTPN VII Unit Kedaton Willy Mulyawan menyambut dengan presentasi kondisi lapangan unit yang dipimpin. Willy mengatakan, Unit Kedaton memiliki areal seluas 5,126 hektare dengan tanaman karet produktif seluas 2.992 hektare dan satu pabrik pengolahan karet. Secara umum, proses penggalian produksi dan pengolahan berjalan dengan baik. “Unit kedaton ini adalah kebun yang lokasinya terdekat dengan Kantor Direksi. Kami berusaha untuk memaksimalkan seluruh proses di Unit ini, tetapi selalu saja ada kendala di lapangan,” kata dia.

Secara umum, kata Willy, para penggalian produksi fluktuasinya bersentuhan dengan RKAP. Namun, pengaruh cuaca, yakni terjadinya kemarau panjang pada 2019 membuat kinerja produksi semester kedua kurang maksimal. “Pada 2020 ini insya Allah faktor cuaca cukup baik sehingga daun dan kondisi tanaman juga mendukung. Makanya, kami optimistis pada 2020 ini bisa melebihi target,” kata dia.

Pada pengarahannya, Nurhidayat mengutip lirik pada mars PTPN VII yang dinyanyikan pada acara pembukaan setelah menyanyikan lagu Indonesia Raya. Potongan syair itu adalah: “PTPN VII Wadah Insan Utama. Padamu kami berbakti, untuk membangun negeri….” Menurut Hidayat, sapaan akrabnya, kalimat itu sangat tepat dan mengena untuk membangkitkan semangat perjuangan.
“Saya tadi mendengar syair Mars PTPN VII itu sangat terenyuh. Nah, alhamdulillah saya hari ini ketemu sama insan-insan utama itu di sini. Dimana kondisi perusahaan sedang kurang sehat ini harus kita buktikan. Kita harus tanggalkan semua kepentingan pribadi dan kompak untuk membangun kembali kejayaan PTPN VII,” kata dia.

Secara seksama, pria kelahiran Pagaralam, Sumsel ini mendengarkan pemaparan dari manajemen dan mengajak diskusi secara egaliter. Setiap detail pencapaian maupun masalah yang terlihat pada presentasi dikancah untuk mendapatkan solusi.

Sementara itu, Direktur PTPN VII Doni Gandamihardja memberi catatan kepada Dewan Komisaris tentang Unit Kedaton. Meski baru sebulan bertugas, Doni melaporkan bahwa banyak aset berupa tanah di Unit Kedaton yang digunakan oleh pemerintah. Dia menyebut Kampus Institut Teknologi Sumatera (ITERA) yang sudah berdiri megah itu adalah tanah PTPN VII Unit Kedaton.

“Unit Kedaton ini sangat strategis sehingga lahannya banyak diminta Pemerintah Daerah maupun pemerintah pusat. Antara lain Itera, Jalan Tol Trans Sumatera itu ground breakingnya di lahan PTPN VII. Juga untuk kawasan Industri Lampung (KAIL),” kata dia.

Doni juga mencermati presesntasi Willy Mulyawan tentang pemanfaatan pohon karet tua (non produktif) untuk bahan bakar kamar asap pabrik karet. Ia khawatir lahan bekas kebun yang pohonnya ditebang, jika tidak segera dimanfaatkan atau dikelola akan menjadi masalah di kemudian hari.

Menjawab itu, Willy yang didampingi Kabag Tanaman PTPN VII Wiyoso mengatakan, pihaknya memang belum mempunyai rencana replanting kebun karet. Oleh karena itu, kata dia, lahan kosong bekas tebangan karet dikerja samakan dengan pihak ketiga untuk ditanam jagung. “Kami ada kerja sama pemanfaatan lahan sebelum ada replanting itu dengan pihak ketiga. Lahan ditanam jagung dalam program ketahanan pangan,” kata dia. Usai diskusi di Afdeling I, rombongan menuju Kawasan Industri Lampung (KAIL) yang di wilayah tersebut terdapat areal PTPN VII seluas 173 hektare. Rencananya, lahan tersebut akan dilepas kepada pihak ketiga untuk kepentingan pengembangan kawsan industri.

Di akhir kunjungan hari kedua itu, mereka meninjau secara detail proses produksi karet RSS di Unit Kedaton. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.