Bandarlampung, Warta9.com – Belasan kontraktor yang sudah dinyatakan menang tender pada kegiatan fisik di Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Provinsi Lampung tahun anggaran 2022, kini merana dan gigit jari.
Pasalnya, Dinas BMBK Provinsi Lampung telah membatalkan proyek yang tersebar di sejumlah daerah, dengan alasan tidak tersedia anggaran. Karena usulan pinjaman dana Pemprov Lampung sebesar Rp 569 miliar dari PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI), tidak diterima alias ditolak.
Kadis BMBK Provinsi Lampung, Febrizal Levi Sukmana, saat dimintai tanggapannya beberapa waktu lalu menyampaikan, karena pinjaman dari SMI gagal, maka proyek infrastruktur 14 titik di Lampung dibatalkan. Selain itu, kata Levi waktu konstruksi juga tidak cukup. Levi pun menjamin belum ada penyedia jasa atau pemborong yang telah mengerjakan proyek yang akan dibiayai dana pinjaman tersebut.
Bisa dikatakan wajar bila belasan pemborong merana. Sebab, pengerjaan 14 ruas jalan milik Provinsi Lampung yang rencananya akan didanai oleh pinjaman PT. SMI senilai Rp569 telah selesai dilakukan proses tender, walaupun pada akhirnya pengerjaan ini jadi terhambat, sebab rencana peminjaman itu gagal total.
Ini Perusahaan Menang Tender
Menarik untuk diungkap perusahaan apa saja yang nekad ikut tender proyek ratusan miliar yang batal dikerjakan TA 2022.
Melihat data di website LPSE Lampung, ditemukan lokasi proyek, volume, nilai proyek dan perusahaan yang mengerjakan. Dari belasan perusahaan yang memenangkan tender, ternyata banyak juga yang beralamat luar Provinsi Lampung.
Dalam tender ruas jalan di Talang Padang Pringsewu – Ngarip Tanggamus dengan nilai pagu Rp56 miliar, misalnya dimenangkan oleh PT. Lambok Ulina asal Jakarta Timur.
Kemudian Jalan ruas Ngarip – Ulusemong Tanggamus dengan nilai pagu Rp60 miliar dimenangkan oleh PT. Wiratama Karya Nugraha asal Sulawesi Selatan.
Lalu jalan ruas Negara Ratu – Simpang Sopo Nyono Lampung Utara dengan nilai pagu Rp42,5 miliar yang dimenangkan oleh PT. Ris Putra Delta asal Jawa Timur.
Jalan ruas Ulusemong – Simpang Trimulyo Tanggamus dengan nilai pagu Rp8 miliar dimenangkan oleh CV. Aprilyo Constructions asal Bandar Lampung.
Jalan ruas Simpang Trimulyo – Bungin – Simpang Tugu Sari Lampung Barat dengan nilai pagu Rp12,3 miliar yang dimenangkan oleh CV. Montana Cerdas Karya Abadi asal Bandarlampung.
Jalan ruas Kotabumi – Ketapang Lampung Utara dengan nilai pagu Rp49,9 miliar yang dimenangkan oleh PT. Cempaka Mas Abadi asal Bandarlampung.
Jalan ruas Bujung Tenuk – Penumangan Tulang Bawang dengan nilai pagu Rp41,9 miliar yang dimenangkan oleh PT. Mulia Putra Pertama asal Bandarlampung.
Jalan ruas Penumangan – Tegal Mukti Tulangbawang Barat dengan nilai pagu Rp56 miliar yang dimenangkan oleh PT. Mayang Sari Prima asal Bandarlampung.
Jalan ruas Kota Gajah – Simpang Randu Lampung Tengah dengan nilai pagu Rp59,5 miliar yang dimenangkan oleh PT. Suci Karya Badi Nusa asal Bandarlampung.
Jalan ruas Simpang Randu – Seputih Surabaya Lampung Tengah dengan nilai pagu Rp54,3 miliar yang dimenangkan oleh PT. Tri Citra Perdana asal Bandarlampung.
Jalan ruas Seputih Surabaya – Sadewa Lampung Tengah dengan nilai pagu Rp26 miliar yang dimenangkan oleh PT. F. Syukri Balak asal Bandarlampung.
Jalan ruas Simpang Soponyono – Serupa Indah Way Kanan dengan nilai pagu Rp34,8 miliar yang dimenam oleh CV. Spektrum Konsultan yang beralamat di Bandarlampung.
Batalnya tender pembangunan dan perbaikan 14 ruas jalan milik Provinsi Lampung yang sudah selesai dan ditetapkan pemenangnya pada Juli 2022, juga dijelaskan Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Pemprov Lampung Slamet Riyadi.
Slamet Riyadi menjelaskan, para pemenang tender tersebut sudah menandatangi kesepakatan dengan Pemprov Lampung untuk tidak menuntut jika pekerjaan tidak terlaksana karena tidak ada dana.
Rencana pembangunan 14 ruas jalan dengan panjang mencapai 280 km itu akan dicicil menggunakan APBD tahun 2023. (W9-jam)
