Laksanakan Sosialisasi IPWK di Sukarame, Isfansa Mahani Tampung Aspirasi Masyarakat

Anggota DPRD Bandarlampung Isfansa Mahani melaksanakan sosialisasi IPWK di Kecamatan Sukarame. (foto : ist)

Bandarlampung, Warta9.com – Anggota Komisi I DPRD Kota Bandarlampung Isfansa Mahani, ST, melajsanakan sosialisasi pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (IPWK) di Jalan Satria 4 Kelurahan Korpri Raya, Sukarame, Bandarlampung, Rabu (15/03/2023).

Kehadiran Isfansa Mahani memang dirindukan warga yang datang dari berbagai kelurahan di Kecamatan Sukarame. Kebanyakan dari mereka adalah kaum perempuan, dimana sebagian terlihat menggendong anak balitanya.

Seperti biasa, Isfan anggota Fraksi Partai Golkar ini tampil sederhana. Ia langsung menyalami warga peserta sosialisasi dengan senyum khasnya. “Kami hadir di sini untuk melaksanakan tugas dan kewajiban yang diamanatkan negara, yakni mensosialisasikan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan. Kami membawa dua narasumber yang hebat untuk bersama-sama kita dengar materi yang akan disampaikan nanti,” ujar Isfan, saat memulai sambutannya.

Dalam setiap kegiatan di masyarakat, Isfan panggilan akrab Isfansa Mahani membuka ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi atau usulan. “Kami berharap sekali bisa menerima banyak masukan dari bapak/ibu. Silakan, usul apa pun boleh, kritik juga boleh. Silakan ditulis di kertas yang sudah disiapkan. Nanti semua usulan kita pertajam saat reses nanti dan pasti akan kita sampaikan ke pihak eksekutif,” kata Isfan, putra Gubernur Lampung Arinal Djunaidi ini.

Warga kemudian kompak menulis permintaan agar jalan-jalan di Kecamatan Sukarame diaspal atau paling tidak, jalan yang rusak parah dapat diperbaiki tahun ini juga.

Kegiatan IPWK menghadirkan dua narasumber dari Universitas Bandar Lampung (UBL), yakni Gindha Ansori, SH, MH dan Rudi Antoni, SH, MH, dosen Fakultas Hukum Universitas Tulang Bawang (UTB).

Gindha Ansori menyampaikan materi berjudul “Pancasila sebagai Perekat Dasar Hubungan dalam Berbangsa”. Materi tersebut dengan ia sampaikan dengan narasi dan pilihan diksi yang ringan tapi mudah dimengerti warga.

Sementara Rudi Antoni memaparkan panjang lebar soal Pancasila dengan membandingkan dengan ideologi lain yang ada dunia.

Kedua narasumber memberikan pertanyaan berhadiah bagi warga yang bisa menjawab. Sesi ini berlangsung hingga tiga ronde, membuat arena bagian depan diserbu emak-emak yang tunjuk tangan. (W9-jam)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.