Lampung Menjadi Icon Pameran Kriyanusa 2022

Liza Thohir Ketua Panitia Kriyanusa 2022, memimpin rapat dengan pengurus Dekranasda Provinsi dan Kabupaten/Kota. (foto : Ari)

Bandarlampung, Warta9.comKriyanusa Pameran Kerajinan Nusantara yang akan berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) pada 21-25 September 2022, Provinsi Lampung akan menjadi Icon.

Menyambut pelaksanaan Kriyanusa, Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) menggelar rapat secara virtual dengan pengurus Dekranasda Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia, Rabu (6/7/2022).

Kriyanusa 2022 yang diikuti seluruh Dekranasda Provinsi dan Kabupaten/Kota mengambil tema “Semangat Bertahan Perajin Berdaya Saing”. Tagline “Cinta Kriya dan Bangga Buatan Indonesia”.

Rapat dipimpin oleh Ketua Pameran Liza Thohir, bersama LO Kriyanusa, Ketua Dekranasda Lampung diwakili Sekretaris Dekranasda Hj. Rusdiana Dewi.

Liza Thohir mengatakan, tujuan utama dari Pameran Kriyanusa membantu pemasaran produk-produk binaan Dekranasda. Dia berharap seluruh pengrajin Nusantara bisa ditampilkan dalam Kriyanusa.

Liza berharap, pameran Dekranas menyajikan produk berkualitas. Karena itu, perlunya kurasi yang dilakukan Dekranasda Provinsi. Sehingga produk-produk yang dipamerkan bukan hanya sekadar banyak tapi juga sudah melalui kurasi dan berkualitas.

Desainer nasional Mel Ahyar, juga mengharapkan agar provinsi tidak menonjolkan identitas masing-masing di bagian depan stand. Dekorasi diperbolehkan di bagian dalam stand. Karena kita ingin menonjolkan karya produk masing-masing bukan menonjolkan pada stand.

Ketua Dekranasda Provinsi Lampung Riana Sari Arinal didampingi Sekretaris Dekranasda Lampung Rusdiana Dewi menjelaskan, dalam Kriyanusa Pameran Kerajinan berskala nasional, Provinsi Lampung akan menjadi icon.

Riana Sari mengatakan, icon yang diusung Provinsi Lampung dalam Kriyanusa berupa Motif Pucuk Rebung dan Motif Raja Medal.

Lebih lanjut Riana Sari menerangkan, Motif Kuncup Bambu ini umumnya dijumpai di kain-kain tenun Jawa dan Sumatera mengandung pepatah “Mulia di usia muda, lebih lagi di usia dewasa”. Bambu yang masih kuncup sangat lembut dan bergizi disantap. Namun setelah dewasa, ia berdiri kokoh, menjulang tinggi, namun merunduk rendah hati. Di Lampung, motif ini dikenakan perempuan yang sudah menikah dalam upacara adat dan melambangkan kesuburan.

Sedangkan Motif Raja Medal, motif dengan bentuk kapal dan awaknya ini menandakan pemakaiannya adalah seorang perempuan yang berderajat tinggi. Seperti seorang istri penyumbang (Kapal Adat). Lambang kapal adalah penghormatan kepada masa lalu Lampung sebagai kekuatan maritim. Tapis bermotif kapal ini langka karena pembuatannya membutuhkan ketekunan dan ketelitian luarbiasa. Kain-kain kehormatan bagi kaum terpandang dulu dibuat hanya dalam 3 ukuran; Pelepat (panjang 2M x lebar 60 Cm), Katibin (panjang 1M x lebar 60 Cm) dan Nampan (40cm x 40cm). (W9-jam)

 

 

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.