Pasca Unjuk Rasa Siswa, Proses KBM SMKN 3 Bandarlampung Berjalan Normal

Kepala Disdikbud Lampung Sulpakar.

Bandarlampung, Warta9.com – Pasca unjuk rasa yang dilakukan siswa SMK Negeri 3 Kota Bandarlampung pada Kamis (26/9/2019), kegiatan belajar mengajar (KBM), Sabtu (28/9/2019), kembali berjalan normal.

Diketahui, siswa SMKN 3 menuntut perbaikan sarana prasarana dan pengunduran diri kepala sekolah. Kini suasana kegiatan belajar mengajar berlangsung normal.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung Drs. Sulpakar, MM, menjelaskan, sudah sepatutnya seluruh orang di lingkungan SMK Negeri 3 Bandarlampung, bergandengan tangan dan saling bahu- membahu dalam menyelesaikan segala persoalan yang muncul. Hal tersebut perlu dilakukan, demi kebaikan bersama. Sulpakar menilai bahwa unjuk rasa yang terjadi di SMKN 3 Bandarlampung merupakan dinamika.

“Persoalan yang muncul di SMK Negeri 3, sehingga terjadinya unjuk rasa oleh siswa, merupakan dinamika proses kemajuan pendidikan. Hadirnya saya di sana saat itu, adalah untuk menyelesaikan persoalannya. Saya berharap, peristiwa serupa tidak terjadi lagi dikemudian hari,” kata Sulpakar yang langsung turun menyelesaikan persoalan di sekolah yang berlokasi di Jl. Cut Mutia Telukbetung Utara tersebut.

Kembali normalnya KBM di sekolah tersebut, tidak terlepas dari kesadaran semua pihak, akan pentingnya mengedepankan sistem pendidikan bermutu, daripada menyoalkan sejumlah persoalan yang pada konteksnya dapat diselesaikan secara musyawarah. Sulpakar beserta jajarannya, melakukan pertemuan dengan para pihak. Termasuk dilakukan rapat koordinasi antara sekolah dan komite sekolah, guna menyelesaikan persoalan tersebut.

Salah satu guru di SMKN 3 Bandarlampung, Cik Aprina, mengatakan, bahwa sekolah merupakan lembaga terhormat, sebagai tempat proses kegiatan belajar mengajar dalam menebarkan ilmu pengetahuan kepada siswa. Bila terjadi perselisihan di dalamnya, maka proses tersebut akan terhambat.

Cik Apriana mengatakan, unjuk rasa yang berlangsung damai kemarin tersebut, merupakan pintu masuk bagi semua pihak untuk memperbaiki tatanan sistem pendidikan sekolah. Akhirnya, semua pihak menyadari betapa berharganya mengutamakan kepentingan siswa daripada egoisme.

Dalam mendorong kemajuan sekolah, Cik Aprina yang juga sebagai guru yang dituakan di sana, mengajak semua pihak baik guru dan siswa, untuk saling bahu membahu menyelesaikan persoalan dengan kepala dingin, agar persoalan tidak berlarut, sehingga tidak berdampak buruk bagi mutu pendidikan serta citra sekolah.

“Secara pribadi saya tidak menginginkan adanya unjuk rasa, terlebih melibatkan siswa. Namun, unjuk rasa itu adalah hak setiap warga negara dalam menyalurkan aspirasinya. Saya sebagai guru yang dituakan di sini, tentu memiliki tanggungjawab dalam menyelesaikan persoalan ini,” ujar dia, Sabtu (28/9/2019).

Dia juga meminta kepada kepala sekolah Suniyar, untuk lebih terbuka dalam mengelola sekolah. Menurutnya, seluruh unsur di sekolah baik pada level bawah hingga ke atas, merupakan bagian terpenting dalam memajukan sekolah, termasuk dalam menata organisasi kepegawaian di sekolah.

“Secara pribadi, saya tetap menginginkan Ibu Suniyar memimpin SMK Negeri 3 Bandarlampung. Bila ia masih dipercaya pimpinan di sini, pesan saya semua pihak harus dirangkul dan diberdayakan sesuai kemampuan mereka. Jangan ada dusta diantara kita. Ini untuk kemajuan bersama,” katanya. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.