Bandarlampung, Warta9.com – Danrem 043/Gatam Kol. Kav. Erwin Djatniko, diwakili Mayor Inf. Bob Alam, SE, Pasi Pertahanan Wilyah (Wanwil) Korem 043/Gatam, memberi materi pada acara Program Orientasi Pendidikan Tinggi (Propti) Universitas Teknokrat Indonesia, di Indoor Gelanggang Olahraga Mahasiswa kampus setempat, Kamis (13/9)2018).
Danrem melalui Pasi Wanwil Mayor Inf. Bob Alam mengatakan, perlunya kesadaran Bela Negara sebagai Ketahan NKRI bagi generasi muda khususnya mahasiswa. Karena mahasiswa merupakan calon pemimpin bangsa dimasa yang akan datang.
Menurut Danrem ada sejumlah masalah mendasar penegakan hukum peraturan hukum yang masih tumpamg tindih belum sejalan dengan UUD45. Kesenjangan ekonomi, pendidikan dan lain-lain. Mayor Bob Alam mengatakan, bahwa Indonesia kaya akan potensi alamnya. Tapi potensi alam yang ada kurang dinikmati rakyat. Akibatnya masih terjadi kesenjangan di negara. Dengan adanya kesenjangan, maka akan menjadi ancaman bagi stabilitas negara.
Belum lagi masalah tenaga kerja, dimana tingkat pengangguran masih tinggi. Kondisi ini juga bisa menjadi ancaman ketahanan negara. Belum lagi masalah narkoba, bukan lagi menjadi ancaman dan musuh negara tapi musuh negara-negara di dunia.
Oleh karena itu, Mayor Bob Alam mengingatkan kepada generasi muda terutama mahasiswa Teknokrat agar jangan sekali-kali menyentuh apalagi mengkonsumsi narkoba.
Karena itu, Mayor Bob Alam menekankan, perlunya wawasan kebangsaan yang meliputi, rasa kebangsaan, paham kebangsaan semangat kebangsaan.
Saat ini ada sebagian masyarakat Indonesia rasa Nasionalisme mulai luntur. Karenanya perlu menumbuhkan semangat bela negara untuk menjaga NKRI.
Penyampaian materi Mayor Inf Bob Alam, yang dimoderatori oleh Diah Ayu, MKom, dibanjiri pertanyaan oleh mahasiswa. Hebatnya, Mayor Bob Alam usai menyampaikan materi di depan 1.265 mahasiswa baru ini malah tepuk tangan melihat semangat mahasiswa Teknokrat sehingga banyak yang menyampaikan pertanyaan kepada dirinya.
Propti gelombang kedua Universitas Teknokrat digelar selama tiga hari 13-15 September dengan berbagai kegiatan dan pemateri dari pejabat Kemenristek Dikti, Anggota Forkompimda, akademisi dan lain-lain. (W9-jam)
