Pasraman TPB Jadi Tujuan Pernikahkan Pengantin Beda Negara

Ilustrasi

Gianyar, Warta9.com – Ratusan pasangan sejoli beda negara telah melangsungkan pernikahan adat Bali di Pasraman Taman Prakerti Bhuana (PTPB), Kelurahan Beng, Kecamatan/Kabupaten Gianyar, Rabu (13/11) kemarin.

Dimana pasangan pengantin beda negara ini didominan oleh pasangan sang pria yang merupakan warga asing untuk menikahi gadis lokal Bali, dan melakukan prosesi sudhi Wadhani di tempat ini.

Ida Bagus Adi Supartha, pemilik Pasraman TPB mengungkapkan, pernikahan beda negara ini terjadi karena banyak faktor. Ada yang bertemu di luar negeri karena si gadis bekerja di sana, pula yang kepincut di Bali sebagai destinasi wisata yang ramai dikunjungi wisatawan.

“Mereka yang beda negara ini meminta melangsungkan pernikahan di sini, tentu kami terima,” katanya.

Meski demikian, prosesi pernikahan beda negara di Pasraman TPB ini masih terbatas dengan tempat juga waktu. Terlebih ada yang tidak memiliki sanak kerabat di Bali.

“Kami hanya ingin membantu mereka yang menganggap agama Hindu itu susah. Sebenarnya tidak susah,” imbuhnya.

Dijelaskan, awalnya Pasraman TPB ini digunakan tempat untuk menikahkan pasangan campuran sejak tahun 2014 silam. Kala itu, turis asal Belanda meminta agar diupacarai sesuai dengan adat Agama Hindu Bali. Menerima permintaan itu, pihak Pasraman berupaya menyediakan konsumsi berupa nasi kotak. Kemudian serangkaian proses pernikahan tersebut diposting di media sosial, hingga banyak dikenal sampai saat ini.

“Mungkin segitu aja tamunya sudah senang, lalu memposting di media sosial. Sejak itu mulai dikenal dan berkembang. Mulailah banyak orang asing mengajak teman temannya ke sini,” ungkapnya.

Lebih lanjut, tak sedikit pasangan pengantin meminta agar dilengkapi fasilitas resepsinya. Namun kala itu pihaknya belum siap. Hingga terpaksa menyiapkan makanan prasmanan ketika tamu Belanda yang pernah menikah itu datang lagi.

“Mereka datang lagi sekeluarga untuk Sudhi Wadhani dan potong gigi. Saking inginnya mereka disiapkan menu resepsi, mereka yang memfasilitasi,” ucapnya.

Seiring berjalannya waktu, pernikahan beda negara ini semakin diminati. Tentu dengan memenuhi beberapa persyaratan, seperti persetujuan dari keluarga kedua mempelai serta kebulatan tekad warga negara asing (WNA) masuk Agama Hindu.

“Dalam setiap upacara Sudhi Wadhani, kita juga menghadirkan PHDI,” tandasnya. (W9-soni)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.