Panaragan, Warta9.com – Pemkab Tulangbawang Barat, Lampung, terus menjaga stabilitas harga bahan pangan melalui operasi pasar guna menekan laju inflasi yang menjadi ancaman krisis ekonomi tahun 2023.
“Pemerintah daerah berharap masyarakat mendapatkan bahan pangan dengan harga terjangkau,” ujar Suwardi, Kabag Perekonomian Setdakab Tubaba di Pasar Dayamurni, Kecamatan Tumijajar, Jumat (14/07).
Giat operasi pasar melibatkan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) bersama Bulog. Suwardi bertutur, operasi pasar tersebut sudah menyasar tiga kecamatan meliputi, Tulangbawang Tengah, Pulung Kencana, dan sekarang Dayamurni.
Pihaknya memantau harga kebutuhan bahan pangan pokok guna stabilitasi menjelang bulan Ramadhan dan menyediakan sembako murah untuk masyarakat. Sejumlah komoditas tampak mengalami kenaikan dan penurunan bervariasi.
“Penurunan diharga cabai merah yaitu berkisar antara Rp22 ribu hingga Rp24 ribu. Kemudian bawang merah Rp26-27 ribu, namun pada ayam mengalami kenaikan sebesar Rp2 ribu dari harga biasanya,” jelas Suwardi.
Dia kembali menjelaskan, menjelang Ramadhan tahun ini pihaknya terus gencar monitoring secara rutin hingga mengetahui penyebab lonjakan harga bahan pangan.
Apabila ada indikasi mengalami kenaikan, pihaknya akan berkolaborasi dengan bulog untuk segera melakukan operasi pasar kembali.
“Untuk pantauan kami saat ini, kenaikan komoditi yang lumayan adalah beras. Beras medium dipasaran saat ini kisaran Rp10.500 – Rp11.000 perkilo-nya, maka dari itu kami bersama dengan Bulog melakukan operasi pasar dengan Stabilasi Pasokan Harga Pangan (SPHP) dengan harga Rp8.800 perkilo,” imbuhnya.
Adapun komoditas yang disediakan Pemkab Tubaba seperti, beras, gula, minyak goreng dan terigu dragon.
Terlebih ia berpesan, masyarakat tidak perlu khawatir menyangkut kenaikan harga komoditas dan ketersediaan pangan menjelang Ramadhan, lantaran dipastikan stok Tubaba cukup menjelang Idul Fitri. (W9-Nan)
