Program Sesuai 5 Klaster, Hantarkan Pringsewu Raih Predikat Layak Anak Pratama

Pringsewu, Warta9.com – Kabupaten Pringsewu telah berhasil menerima predikat sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA) Pratama Tahun 2019. Penghargaan yang diserahkan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI Yohana Susana Yembise kepada Bupati Pringsewu H.Sujadi di Makassar, Selasa (23/7) lalu.

Menurut Bupati Pringsewu H.Sujadi seusai menerima penghargaan tersebut didampingi Kadis P3AP2KB Kabupaten Pringsewu Nazri Syauti, SH dan Sekdis Dra.Apolonia Karwati, pada dasarnya merupakan hasil kerja keras semua pihak, baik pemerintah daerah, stakeholders maupun seluruh elemen masyarakat Pringsewu. Sehingga penghargaan tersebut sejatinya merupakan penghargaan untuk seluruh masyarakat Kabupaten Pringsewu.

Sementara itu, secara terpisah, Wakil Bupati Pringsewu Dr. H. Fauzi, SE, M.Kom, Akt, C.A, C.M.A, mengatakan, keberhasilan Pemerintah Kabupaten Pringsewu yang telah menghantarkan Pringsewu sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA) Pratama Tahun 2019, karena melaksanakan program yang sesuai lima klaster.

Pertama, hak sipil dan kebebasan, kedua keluarga dan pengaduan alternatif, ketiga kesehatan dan kesejahteraan sosial, keempat pendidikan, waktu luang dan kegiatan budaya, dan kelima adalah perlindungan khusus, bagaimana menangani perlindungan anak, juga mendalami dan melaksanakan penjangkauan kasus kekerasan terhadap anak, kejahatan seksual, bullying terhadap anak sampai proses pidana terhadap pelaku.

“Peran OPD terkait di lingkup Pemkab Pringsewu dalam gugus tugas bekerja sama dengan lembaga perlidungan anak, dan OPD pun melaksanakan perannya sesuai yang diemban dalam gugus tugas tersebut,” ujarnya, Sabtu (27/7/2019).

Selain itu, kata wabup Pringsewu, dengan adanya kasus yang semakin marak saat ini, ini menandakan bahwa masyarakat Pringsewu dan lembaga pemerhati anak yang ada di Kabupaten Pringsewu, baik dari tingkat pekon hingga kabupaten sudah proaktif dan peduli, terlebih dengan adanya sosial media, yang sangat mudah diakses untuk mendapatkan informasi.

“Mungkin kalau di daerah lain masyarakatnya masih takut melaporkan kasus dan jika dilaporkanpun lebih memilih kasusnya cepat ditutup, akan tetapi kalau di Pringsewu masyarakatnya sudah sangat sadar, sehingga manakala ditemukan sebuah kasus, lebih memilih agar kasus tersebut ditangani dan diselesaikan sampai tuntas,” katanya. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.