PWI Mantapkan Rencana Pendirian Museum Pers di Tubaba

Tubaba, Warta9.com – Wacana pendirian museum pers di Kabupaten Tulangbawang Barat, Lampung, bukan isapan jempol belaka. Terbukti, rencana tersebut di bahas dalam acara sosialisasi dan diskusi pers di Sessat Agung Bumi Gayo, Tubaba, Kamis (14/07/2022).

Kegiatan yang di inisiasi PWI Tulangbawang Barat Lampung itu, menghadirkan Wakil Ketua Dewan Pers M. Agung Dharmajaya, Kepala Monumen Pers Solo Widodo Hastjaryo, Penjabat (Pj) Bupati Tubaba Zaidirina Wardoyo, dan Forkopimda.

Rencana pendirian museum itu tercetus sejak Desember 2021, saat pelaksanaan Konferensi Kerja Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Lampung.

“Kala itu PWI Lampung sepakat untuk membangun museum pers di Tulangbawang Barat,” ujar Wira, saat menjadi Moderator.

Untuk mencapai rencana tersebut, Wira meminta dukungan Monumen Pers Solo, Dewan pers, dan Pemkab Tulangbawang Barat agar keinginan keluarga besar PWI Lampung dapat terwujud.

Acara kolaborasi PWI Tulangbawang Barat dengan Pemkab ini mengusung tema ‘Membangun museum pers, kemerdekaan pers dan peran pers dalam pembangunan’.

Mulanya, Ketua PWI Tulangbawang Barat, Edi Petra Zulkarnain mengenalkan daerah yang kerap disapa ‘Tubaba ini.

“Pada 2012 lalu, zaman kekuasaan Bakhtiar Basri, Tulangbawang Barat disebut tempat bukan-bukan (TBB) lantaran tidak menjadi daerah perlintasan,” ungkap Edi.

Seiring berjalan waktu, lanjut dia, daerah ini dikenal dengan Tubaba sebagai masa depan Tulangbawang Barat.

“Saat ini kekuasaan Pemkab ada ditangan Pj. Bupati Zaidirina. Kami harap Penjabat Bupati terus berinovasi untuk menambah ikon-ikon wisata di Tubaba,” terang dia.

Ketika berdiskusi, Pj. Bupati Zaidirina menyatakan penilaiannya terhadap pers. Menurutnya pers ialah UU No 40 Tahun 1999. Peran pers luar biasa dalam pembangunan, “Percuma kita kerja keras, kita habis-habisan membangun, tetapj tidak ada yang memberikan informasi ke luar daerah,” tutur Zaidirina.

“Kita butuh pengakuan, bahwa kita berhasil dalam pembangunan. Saya selalu motivasikan kepada bawahan saya, bagaimana kita berinovasi dan kreasi. Informasi itu aset,” jelasnya.

Wakil Ketua Dewan Pers, M. Agung menimpali obrolan diskusi. Ia sempat menceritakan perjalanan hidupnya yang memilih beralih profesi dari pekerjaan lama untuk dapat nyemplung menjadi seorang wartawan.

“Enam tahun saya dinyatakan resmi sebagai wartawan. Tidak mudah. Tetapi saya pikir profesi ini sangat mulia. Jadi saya memilih beralih profesi,” kata Agung.

Sisi lain, terkait pendirian museum pers, Kepala Monumen pers, Widodo beri arahan untuk menyiapkan segala bentuk koleksi. Ia mendukung langkah pers di Lampung dalam upaya mendirikan museum. (W9-Nan)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.