Rakor dengan Gubernur dan Kepala Daerah, Walikota Herman HN Curhat Istrinya Dikait-kaitkan dengan Bantuan Covid-19

Walikota Bandarlampung Herman HN saat menyampaikan pendapatnya pada Rakor di gedung Pusiban komplek kantor Gubernur Lampung. (foto : ist)

Bandarlampung, Warta9.com – Ada pemandangan menarik dalam Rapat Koordinasi evaluasi Penanganan Covid-19 dan pelaksanaan vaksinasi Covid-19, yang dipimpin oleh Gubernur Lampung Ir. Arinal Djunaidi, di Gedung Pusiban, Selasa (19/1/2021).

Saat sesi tanya jawab, Walikota Bandarlampung Drs. H. Herman HN, MM, angkat bicara. Banyak hal disampaikan Herman HN terkait penanganan Covid-19. Bahkan Walikota Bandarlampung Herman HN curhat dan mengeluhkan terkait istrinya (Eva Dwiana) yang dikaitkan dengan pemberian bantuan sosial dampak Covid-19.

Sebagai Walikota Herman HN mengatakan bahwa apa yang telah dilakukan dalam pemberian bantuan sosial terdampak Covud-19, tidak ada undang-undang yang dilanggar. Bahkan, ia selalu menaati undang-undang. “Saya selaku Walikota Bandarlampung melaksanakan tugas sesuai Undang-undang. Namun apa? Istri saya (Eva Dwiana, red) dikait-kaitkan,” keluh Herman HN, dalam rakor.

Herman HN merasa ada pihak yang sengaja menjatuhkan pencalonan istrinya. “Istri saya tidak ada salah dipolitikin. Pak gubernur tahu sikap saya. Saya tidak mau dimainin. Tapi karena lagi Covid-19, sangat sedih saya,” sebutnya.

Menurut dia, pembagian bantuan sosial berupa beras kepada masyarakat tidak pernah mencantumkan nama Eva Dwiana sebagai calon walikota. “Di beras itu saya tulis Pemerintah Kota Bandarlampung, Walikota Herman HN. Tidak ada kaitannya dengan pencalonan istri saya,” sebut Herman seolah menumpahkan keluh kesahnya di depan Gubernur dan anggota Forkopimda.

Lebih lanjut Herman HN mengatakan, pada pertengahan September sudah tidak membagikan lagi bantuan berupa beras kepada masyarakat, karena sudah memasuki tahapan Pilkada

“Karena sudah memasuki tahapan pilkada. Maka sejak September tidak ada pembagian beras. Namun, Perlu Pak Gubernur ketahui, ini merusak Undang-undang,” tandas Herman HN.

Herman HN menyampaikan,yang membagikan beras seluruh kepala daerah di Indonesia. Juga Gubernur dan Presiden. Tapi, kenapa yang dipersoalkan cuma Bandarlampung. “Bahkan pak gubernur juga. Presiden membagikan juga. “Ini menyakitkan, kenapa hanya Bandarlampung yang dimainin,” ujar Walikota Herman HN. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.