Rektor Universitas Teknokrat : Mahasiswa Harus Siap Hadapi Era Disruption 4.0

Bandarlampung, Warta9.com – Rektor Universitas Teknokrat Indonesia Dr. HM. Nasrullah Yusuf, SE, MBA, memberi pembekalan kepada mahasiswa peserta pendidikan kepemimpinan atau Leadership Education Program 2020, di Gelanggang Mahasiswa Dr. HM. Nasrullah Yusuf, Senin (10/2/2020).

Nasrullah Yusuf saat memberi sambutan pada pembukaan pendidikan dasar kepemimpinan, memaparkan berbagai persoalan yang akan dihadapi mahasiswa di era disruption/inovasi di revolusi industri 4.0.

Dimana menurut Nasrullah Yusuf juga Wakil Ketua Forum Rektor Indonesia ini, terjadi persaingan kerja yang sangat ketat di era disruption karena tenaga manusia sudah banyak diganti dengan teknologi.

Menurut dia, banyak inovasi teknologi baru yang akan menggantikan seluruh sistem lama dengan cara-cara baru. Era disruption menggantikan teknologi lama yang serbafisik dengan teknologi digital yang menghasilkan sesuatu yang benar-benar baru dan lebih efisien, juga lebih bermanfaat.

Perubahan itu terjadi di berbagai bidang kerja, seperti layanan jalan tol, perbankan, transaksi belanja dan perubahan lainnya. “Jadi era disruction yang kita khawatirkan itu rupanya benar-terjadi. Kenyataan ini yang kita hadapi. Tinggal kita menyikapinya apakah kita diam bersikap masa bodoh atau kita menyiapkan diri untuk berkompetisi,” ujar Nasrullah.

Kepemimpinan dan Management
Pada bagian lain, saat Nasrullah Yusuf membekali peserta pendidikan kepemimpinan dasar terkait leadership and management. Ada beberapa poin yang disampaikan Nasrullah Yusuf antara lain; mahasiswa agar memahami konsep manajemen kepemimpinan, gaya kepemimpinan, cara pendekatan kepemimpinan. Memahami mitos kepemimpinan, bagaimana menggambarkan para pemimpin mendapatkan kekuatan mereka juga memahami karakteristik seorang pemimpin.

Di depan sekitar 150 mahasiswa pilihan ini, Rektor Universitas Teknokrat Nasrullah Yusuf mengulas berbagai aspek tentang kepemimpinan antara lain;

1. Kepemimpinan dan revolusi industri 4.0 ditinjau dati definisi kepemimpinan dan manajemen, fungsi kepemimpinan dan manajemen, perbedaan antara kepemimpinan dan manajemen.
2. Gaya kepemimpinan otokratis, hubungan manusia, laissez faire dan demokratis.
3. Kepemimpinan yang karismatik dan transformasional.
4. Seorang pemimpin dilahirkan harus menghadapi berbagai bentuk.
5. Mempunyai legitimasi, menghargai, memaksa, ahli, dan kekuatan referensi.
6. Karakteristik pribadi pemimpin dan kualitasnya.
7. Leadership, seorang pemimpin sebagai influencer, pemimpin juga sebagai motivator.

Nasrullah Yusuf yang tampak semangat dalam memberi pembekalan ini, mengupas materi kepemimpinan. Menurut dia, banyak gaya kepemimpinan yang perlu dipelajari oleh mahasiswa. Seperti gaya kepemimpinan yang Otokratis Stail, yaitu tipe kepemimpinan otoriter. Dimana seorang pemimpin gaya ini mempunyai kekuasaan dalam mengambil keputusan. Apa yang disampaikan yang paling benar dan harus dilakukan. Tapi otoriter bukan berarti diktator.

Partisipatif Stail bukan laissez faire. Dimana gaya kepemimpinan ini mengajak bawahan untuk berpartisipasi menyampaikan pendapat tapi yang memutuskan tetap pimpinan. “Karena leader bukan manager, manager bukan leader,” ujar Nasrullah.

Demokratis stail, yaitu kebalikan dari otokrasi stail. Dimana kepemimpinan dilakukan secara musyawarah dan mufakat. Kepemimpinan ini ada di lembaga legislatif dan organisasi.Demokrasi juga ada dalam perusahaan. Tapi di perusahaan biasanya berdasarkan saham atau kepemilikan saham yang mentukan suara atau kebijakan.

Pendekatan kemahasiswaan juga bisa diterapkan dalam sistem ini. Tapi perlu hati-hati dalam menjalankan ini. Karena salah menerapkan dalam pendidikan bisa salah sasaran. Paternalistik Stail, gaya kepemimpinan ini memiliki sifat kebapakan, mereka menganggap bahwa bawahan tidak bisa bersifat mandiri dan perlu dorongan dalam melakukan sesuatu. Pemimpin ini selalu melindungi bawahannya.

Pemimpin paternalistik memiliki sifat maha tahu yang besar sehingga jarang memberikan kesempatan pada bawahan untuk mengambil keputusan. Tipe Kharismatik leader, tokoh adat, tokoh agama bisa dikatakan kharismatik leader. Dimana seorang pemimpin mempunyai kepribadian yang baik. Status quo bukan kharismatik.

Sikap yang tidak kharismatik tolerane. Dalam artikulasi atau kemampuan berbicara. Perlu dilakukan latihan pidato, latihan cara berbicara latihan rapat dan lain-lain. Sehingga dengan bicara atau pidato yang baik akan memunculkan pemimpin yang kharismatik. Memang ada seorang pemimpin karena bakat. Tapi bakat juga harus dipupuk sehingga bakat itu bisa diwujudkan dengan leadership yang baik.

Pembekalan Leadership Education Program 2020 yang digelar Universitas Teknokrat Indonesia berlangsung 10-14 Januari 2020 mengambil tema “Pendidikan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa Membangun Generasi Unggul Menuju Indonesia Maju”. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.