Respon Kampus Merdeka, Universitas Teknokrat Teken Kerjasama dengan BUMN

Wakil Rektor IV Achmad Yudi Wahyudin tukar cindera mata usai melakukan penandatanganan kerjasama dengan PT. Pelindo III (persero). (foto : ist)

Surabaya, Warta9.com – Universitas Teknokrat Indonesia, salah satu kampus swasta terbesar di Sumatera, menjalin kerjasama dengan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kerjasama ini dilakukan Universitas Teknokrat sebagai merespon Program Kampus Merdeka yang dicetus oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI Nadiem Makarim.

Rektor Universitas Teknokrat Indonesia Dr. HM. Nasrullah Yusuf SE., MBA telah menandatangani Surat Perjanjian Kerjasama dengan salah satu BUMN terbesar di Indonesia yaitu PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) di Graha Grand Barunawati Surabaya (31/1/2020).

Penandatanganan Kerjasama dihadiri oleh Direktur SDM PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III, Toto Heli Yanto Direktur Eksekutif Forum Human Capital Indonesia (FHCI), Sofyan Rohidi, dan Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama dan Umum Univetsitas Teknokrat Indonesia, Achmad Yudi Wahyudin, S.Pd., M.Pd.

Menurut Nasrullah Yusuf, perjanjian kerjasama ini bertujuan untuk memfasilitasi mahasiswa Universitas Teknokrat mengikuti Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) BUMN bekerjasama dengan FHCI. Ini sesuai dengan amanah kebijakan Kampus Merdeka di mana perguruan tinggi harus memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengikuti magang di luar prodi.

Wakil Rektor IV Teknokrat Achmad Yudi Wahyudin menambahkan, sudah ada dua mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia yang telah lolos dalam Program Magang Mahasiswa Bersertifikat. Dua mahasiswa tersebut, Muhammad Eko Aji Ferriyanto (S1 Sastra Inggris) yang diterima di Hotel Grand Inna Bali tahun 2019 dan Sunario (S1 Sistem Informasi) yang diterima oleh PT Pelindo III ditempatkan di Kota Banjarmasin tahun ini.

Rektor Teknokrat Nasrullah Yusuf yang juga menjabat sebagai Wakil Forum Rektor Indonesia Periode 2020 berpendapat, bahwa seluruh perguruan tinggi harus segera bertindak cepat untuk merespon kebijakan Kampus Merdeka. Menurutnya, program kampus merdeka ini telah memberikan peluang bagi mahasiswa untuk mengakses ilmu pengetahuan di luar program studi. “Artinya mahasiswa dapat menambah wawasan dan mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya sehingga nantinya setelah lulus mereka memiliki kompetensi yang komplit untuk merespon Revolusi Industri 4.0 saat ini,” ujar Nasrullah Yusuf.

Salah satu mahasiswa yang diterima magang bersama Wakil Rektor I Univetsitas Teknokrat Indonesia Mahathir Muhammad. (foto : ist)

Sementara itu, Direktur Eksekutif FCHI, Sofyan Hadi mengatakan, saat ini akan berkurang drastis pekerjaan-pekerjaan rutinitas yang dapat digantikan oleh sistem. “Kita akan menyambut era di mana kemampuan soft skill dan personal quality menjadi kemampuan terpenting untuk dapat sukses dalam dunia kerja,” ujarnya.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim telah meluncurkan kebijakan Merdeka Belajar yang ditujukan bagi pendidikan tinggi bertajuk Kampus Merdeka.

Kampus Merdeka mengusung empat kebijakan di lingkup perguruan tinggi:
1. Sistem akreditasi perguruan tinggi
2. Hak belajar tiga semester di luar prodi
3. Pembukaan prodi baru
4. Kemudahan menjadi PTN-BH. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.